Ibu Hasri Ainun Habibie Berpulang











Ibu Hasri Ainun Habibie mantan ibu negara, Istri mantan Presiden RI BJ Habibie meninggal dunia,pada 23/5/2010 pukul 17.30 waktu Jerman di rumah sakit Ludwig-Maximilians-Universitat, Klinikum Gro`hadern, Munchen, Jerman. Ibu Ainun Habibie sebelumnya sempat kritis setelah menjalani operasi kanker usus. Almarhumah di makamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Selasa (25/5/2010).

Saya pribadi merasa sangat sedih atas meninggalnya beliau. Beliau adalah salah satu sosok wanita panutan bangsa Indonesia. Bahkan pada saat program Character Building I di kampus, saya menuliskan beliau sebagai role model saya. Semoga Allah memberikan tempat yang terbaik buat Beliau.. Amin.



Baru saja saya menemukan sebuah pusi yang berisi tentang kepergian Ibu Ainun. Meskipun puisi ini bukan buatan asli Bapak Habibie, namun tetap terasa mengharukan. Berikut penggalan dari puisi itu,

Puisi Habibie ‘tuk Ainun

Ainun… Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,

Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,

kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,

selamat jalan,calon bidadari surgaku ….

3 komentar:

rudi said...

teladan yg baik
semoga kita bisa belajar banyak dr beliau :)
salam kenal

Mutiara Aisyah said...

iya,,
Indonesia kehilangan tokoh besarnya...

salam kenal juga :)

Anonymous said...

Subhanalloh..., Hanya apresiasi dan tekad yang kokoh untuk mencontoh kehidupan beliau berdualah yang patut kita fokuskan diri didalamnya...

Maha suci Alloh yang telah menunjukkan kekuatan, kemurnian, ketulusan & keagungan CINTA

Post a Comment