19th Birthday

Kamis, 18 Desember 2008, sore hari sekitar pukul 16.40, setelah bel berbunyi, Luci, Tika, Vira, dan saya baru saja selesai menyicil tugas akhir Sistem Informasi dan chattingan di SAC. Setelah itu, mereka berencana pulang ke rumah masing-masing, sementara saya yang telah memiliki janji dengan Pak Teady semenjak siang tadi, segera pergi untuk menemui beliau di kantornya. Setelah sekitar 20 menit berbagi cerita dengan dosen Pembina akademik saya tersebut, saya segera turun ke Meeting Room untuk menemui Ekak dan adik-adik kami (Ona, Umy, Amanda, Reza, Devina, Anggi, dan Rahayu). Setelah itu, saya agak heran juga saat Ona mengajak saya pulang, padahal biasanya kami menghabiskan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas di sana hingga malam tiba. Tapi karena saya sangat mengantuk setelah semalaman begadang mengerjakan tugas SIA&K serta kebetulan tidak ada tugas untuk besok yang membutuhkan akses internet, saya segera mengiyakan ajakannya.

Setelah itu, saya dan Ona segera menuruni tangga menuju basement untuk menuju motornya Ona, dan tak lama kemudian………

“Qu Ni Sheng Er Kuai Le…. Qu Ni Sheng Er Kuai Le…...” (Happy B'day in Chinese Version)

terdengar seruan merdu dari suara-suara yang sangat akrab di telinga saya. Dan tak lama kemudian, nampaklah segerombolan anak-anak muda membawa sebuah birthday cake dengan lilin berangka 19 bertengger di atasnya. Dan, saya masih berdiri, terpana menatap mereka.

Hayu, Tika, Luci, Vira, Chun2, Mbak Mei, Winda, Arlingga, Bagoes, Yulius, Bang Jo…. Mereka semua memberikan suara indah dan senyum tulus kepada saya. Dan, saya masih terpana beberapa saat, sebelum akhirnya mendengar suara mereka yang bersahut-sahutan meminta saya untuk segera make a wish dan meniup lilin di atas taart yang sudah mereka sodorkan pada saya.



Setelah itu, tanpa saya sadari mereka mengiring saya ke halaman terbuka dengan alasan untuk berfoto bersama. Karena tak ingin melewatkan momen tersebut, saya pun segera mengikuti ajakan mereka untuk berfoto di taman. Tapi tak lama kemudian,,byuurrrrrr!!! siraman air berwarna coklat pekat dengan bau sangat tak sedap mengalir dari atas kepala saya…(huhu, narsis berbuah petaka…). Berulangkali saya berteriak lepas saat siraman air tersebut mengenai hampir semua permukaan tubuh saya.

Setelah sejenak berlarian mengejar teman-teman, akhirnya saya merasa tak tega pada mereka. Setelah merasa iba mendengar permintaan mereka untuk makan kue bersama, akhirnya saya memutuskan utnuk melakuka prosesi pemotongan tart bersama. Dan, akhirnya, Lemon Cake buatan Holland Bakery yang saya bagi menjadi enam belas potong kami habiskan bersama-sama, Hayu, Tika, Luci, Vira, Chun2, Mbak Mei, Winda, Arlingga, Bagoes, Yulius, Bang Jo, Ekak, Ona, Reza, Amanda, Dony, dan saya. Salah satu cake terlezat yang pernah saya makan, karena ada mereka di samping saya..(ehem2...)

Setelah menikmati cake tersebut bersama-sama, tiba-tiba Bagoes memberikan colekan krim pada wajah saya, dan saya segera mengejarnya. Dan teman-teman yang lain pun segera berlari juga menghindari saya. Tapi beberapa kali saya lengah, hingga Winda, Bang Jo, dan Bagoes berhasil beberapa kali mengoleskan krim di wajah saya. Bahkan, karena kelengahan saya saat mencejar teman-teman lain, Bagoes sempat berhasil mengoleskan segenggam penuh krim pada wajah saya. Dan, wajah saya pun tak ubahnya seperti monster yang berbau tak sedap dengan wajah badut karena menggunakan masker dari krim susu. Saat itu, sisi kiri basement yang terhubung dengan taman samping seolah penuh dengan teriakan dan derap langkah makhluk-makhluk yang mencoba menghindar dari kejaran monster.

Setelah sekitar 1 jam kami berkejaran, saya lihat mereka telah nampak lelah, dan akhirnya kami pun memutuskan untuk berdamai. Dan, kami segera membereskan daerah tersebut, membuang sampah-sampah yang kami tinggalkan, membersihkan sisa-sisa kekacauan yang telah kami buat. Dan, saya didampingi teman-teman segera menuju Rest Room untuk membersihkan diri saya dari cairan maut dan krim badut tersebut. Saya sempat terkejut melihat wajah saya di kaca, menyeramkan!! Akhirnya, saya pun segera membersihkan diri sejenak, kemudian berganti kaos dan jilbab yang telah dibawakan oleh Vira, serta jaket milik Winda.

Setelah itu, beberapa teman dan dosen yang mengetahui hal ini, sempat memberikan ucapan pada saya. Dan saya segera menginterogasi teman-teman mengenai kejadian tadi. Dari situ saya mendapatkan beberapa fakta, antara lain :

Cairan maut yang disiramkan ke tubuh saya tadi adalah gabungan sisa makanan dan minuman teman-teman. Cairan ini antara lain terdiri dari kuah garang asem (sumber bau utama), mayonnaise, sisa salad, kuah mie instan, kremesan ayam, sisa-sisa jus dan kopi, potongan lalapan, nasi dan sisa sambal, dll. Gosh, it seems disgusting, but I don’t mind…because I love them.

Cairan tersebut dibuat sejak kemarin siang, tepat pada saat hari ulang tahun saya. Sayangnya, kemarin saya tidak makan siang bersama mereka, karena pada saat itu saya baru saja berangkat dari rumah.

Mereka tidak melakukannya tepat di hari ulang tahun saya karena kemarin Mas Andik ada di kampus sebagai pemateri dalam Ma Chung Programming Discussion Forum, dan mereka mengaku tidak enak karena takut dimarahi Mas Andik.

Mereka sempat kebingungan saat saya bercerita pada Tika bahwa saya akan langsung pulang setelah rapat tim web siang itu, dan akhirnya dengan berbagai alasan Luci berhasil mengajak saya untuk mengerjakan tugas SI sore itu sehingga saya selesai di saat yang tepat.

Pada saat saya berada di ruangan Pak Teady, mereka berkoordinasi dengan Ona, Ekak, dan Reza, untuk mengatur strategi agar saya bisa segera turun ke basement.

Saya berhasil melompati pagar yang menghubungkan besement dengan taman

Winda sempat menabrak pohon pada saat berusaha lari menghindar dari saya

Arlingga sempat nyaris berhasil terkena olesan krim, sebelum akhirnya ia berlari saat saya sudah berjarak selangkah di sampingnya

Saya sempat terpingkal melihat Chun2 dan Tika sempat menari ala India dengan berpegangan pada pohon-pohon di taman

Bang Jo adalah pemegang rekor sebagai yg paling sering berhasil mengoleskan krim di wajah saya

Bagoes menerima potongan cake tersebut dari langsung dari Luci

Vira adalah yang sie dokumentasi utama dalam kegiatan ini

Hayu dan Mbak Mei sempat menghilang sebelum saya temukan sedang bersembunyi di balik barisan motor yang ada di basement tersebut

Yulius adalah pemegang rekor sebagai yang paling tenang namun penuh strategi dalam perlawanan

Ekak berpura-pura meminta pulsa walaupun saat itu hape saya sedang mati karena lowbat. Hal itu dilakukan untuk mengamankan hape saya dari siraman ramuan maut

Ona mengamankan laptop dan buku-buku saya dari ramuan maut dengan setengah memaksa menawarkan untuk membawakan tas saya

Pak Daniel Ginting yang saya rasa telah mengenal wajah saya, menjadi tidak mengenali wajah saya karena sedang tertutup oleh krim badut tersebut

Pak penjaga parkir sempat tertawa terpingkal-pingkal saat melihat Bagoes menampikkan segenggam krim ke wajah saya

Kemeja saya yang terkena ramuan tersebut harus dicuci sebanyak 4 kali sebelum dapat kembali seperti keadaan semula

Dan masih banyak lagi fakta-fakta menggelikan maupun mengharukan yang ada di balik kejadian itu.

Dari semua itu, ada satu hal yang tak ingin saya lewatkan. Hal itu adalah, saya sangat ingin berterima kasih pada teman-teman saya. Terima kasih atas segalanya. Segala yang telah kalian berikan kepada saya. Thankssss banget ya, Sizt and Bro… Luv U all…

Precious Things

22 Desember 2008

It has been three years since you hold my hand.


Remembering those moments, makes me speechless.

I may not be beside U everyday. I may ran out of tender words to say. One thing I know for sure, and U can rest assure.....my love is always yours.....

U know, when I’m with U, my heart beat faster and slower at the same time. I’ve found a piece of me in you. I was surrender in Ur arms. Your smile is my inspiration. Your words is my motivation.

We’ve come so far, won’t throw it away…

Thanks for all precious things that U gave to me. May Allah bless and guide us all...

:: The Sister ::

Pada posting kali ini, saya ingin sedikit berbagi informasi. Mengulas sisi lain dari salah satu orang terdekat dalam kehidupan saya. Dan kali ini, tiba giliran Adik Saya. Saatnya saya mengupas berbagai hal mengenai adik saya.


Namanya Intan. Kalau mau lengkap, Intan Aisyah. Sekarang dia duduk di kelas X, SMA Negeri 3 Malang. SMA Negeri 3 Malang adalah tempat penuh kenangan bagi saya. SMA yang dijuluki sebagai sekolah favorit nomor 1 se-Malang Raya ini memang benar-benar dahsyat….Lho, sudah..sudah, kok kita malah bahas tentang SMA saya sih (hwehehe). Back to topic please.

Adik saya ini lahir Jakarta, bulan Januari 1994. Saya ingat betul, saat dia lahir, saya masih duduk di bangku TK. Dan sepulang dari sekolah, saya dijemput langsung oleh papa untuk melihat mama adik saya di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Selatan. Melihat dia, naluri saya sebagai seorang kakak mulai terlihat. Dan mungkin karena pengaruh teman-teman sebaya juga, mulai saat itu saya segera meminta pada mama papa saya untuk memanggil saya dengan sebutan “Kakak”. Dan, sampai sekarang hal itu masih berlangsung. Bahkan saat ini, hampir sebagian besar keluarga besar saya lebih terbiasa memanggil saya dengan sebutan “Kakak” atau “Kak Tia”, instead of “Mbak” atau “Mbak Tia” sebagaimana budaya kami pada umumnya.



Singkat cerita, adik saya tumbuh sebagai seorang adik yang cukup bisa dibanggakan (apa iyhhaaa?). Dengan segala permasalahan hidup yang ia hadapi, ia mampu menuai begitu banyak prestasi yang membuat papa-mama bangga. Prestasi sekolahanya cukup bagus, masa SD yang ia habiskan di 3 sekolah berbeda (2 di Jakarta, 1 di Malang), kemudian dilanjutkan di SMP Negeri 3 Malang (the best one in this town, I think),,, dan saat ini sekolah yang ia impikan sejak lama sudah berhasil ia masuki. Sejak kecil, paling jago matematika, tapi akhir-akhir ini kelihatannya sedang jatuh cinta pada kimia. Cita-citanya, ingin kuliah kedokteran di UI, tapi juga sempat ingin kuliah IT, sempat juga ingin kuliah desain grafis. Asalkan semua dilakukan dengan niat dan sungguh-sungguh, mudah-mudahan bisa memberikan hasil yang terbaik. Kakak kan selalu mendukungmu (chieee….ehem2).

Selain prestasi di bidang akademis, ia juga memiliki beberapa prestasi lain. Setelah mengalami beberapa hal dalam masa-masa penempaan jiwa, ia mulai menemukan jati dirinya yang sebenarnya, jati diri seorang juara. Dan, hal itu mulai nampak nyata saat ia bisa membuktikan prestasi akademisnya, berhasil memasuki SMP favorit, mulai mewakili kota Malang dalam Kejurda catur se-Jawa Timur, beberapa kali menjuarai lomba modern dance, dan masih banyak lagi. Ia telah berhasil menjaga perpaduan keseimbangan antara berbagai hal dalam kehidupannya. Di SMA, meski baru beberapa bulan, ia berhasil menjadi anggota tim pengembang website (ICTeam). Ia juga telah ditunjuk sebagai panitia Bedhol Bhawikarsu serta menjadi salah satu pengurus OSIS.



Ia punya bakat seni yang cukup tinggi. Ia pandai dalam menari. Ia mampu menghasilkan banyak karya seni indah. Ia dipercaya sebagai penanggungjawab desain kalender SMANTi tahun 2009. Ia mahir menggunakan Photoshop, Adobe Premiere, Windows Movie Maker, dan software desain lain tanpa pernah ada yang mengajari. Ia hobi berfoto. Ia senang berkaca. Ia bisa me mix and match-kan outfit. Ia memiliki selera yang bagus dalam penampilan dan mode.

Tentang beberapa sifatnya. Ia anak yang manis. Ia cerdas. Ia penuh ambisi dan serius. Ia suka mengkritik. Ia suka membantu. Ia suka bekerja keras. Ia cukup produktif. Ia sangat rapi dan tertata. Ia sensitive. Ia kreatif. Ia bisa membuat orang lain bahagia. Ia seorang yang tenang. Ia setia kawan. Ia sedikit egois. Ia mampu menarik perhatian. Ia seorang yang setia. Ia sangat menyayangi kedua orangtuanya.



Makanan favoritnya adalah cumi-cumi. Minuman favoritnya adalah hmm…apa ya… klorofil maybe… Kalo ke Mall, bisa berjam-jam di toko aksesoris. Hobi banget nge-pump ato DDR-an. Ga suka diajak jalan kaki lama-lama. Ga suka pergi ke banyak tempat dalam satu hari. Ga suka bales SMS dari orang-orang gak dikenal. Ga suka sama orang-orang yang sok akrab. Ga suka bicara masalah sepele ato hal-hal yang gak penting saat ada banyak orang.

Ia punya banyak teman. Ia punya banyak kegiatan. Ia punya banyak penggemar, hehe. Ia punya kakak yg baik, haha. Ia pintar mengambil hati anak-anak kecil. Ia selalu mengerjakan tugas dengan begitu detail. Ia hidup dengan banyak aturan yang ia tetapkan sendiri. Ia patuh pada orangtua. Ia mudah dicintai. Ia tak suka memikirkan urusan asmara. Ia menjalani hidup dengan penuh semangat.



Ia adalah adik saya. Ia adalah putri dari mama dan papa saya. Ia adalah saudara kandung saya satu-satunya. Ia cukup sering membuat saya kesal. Namun ia juga sering membuat saya merindukan kehadirannya. Ia adalah salah satu pendorong saya. Ia mampu memotivasi saya. Ia mampu memberikan inspirasi bagi banyak orang. Ia dikelilingi banyak orang yang mencintainya. Saya kan selalu medukungnya. Saya kan selalu mendoakan yang terbaik untuknya.

Penyanderaan Tiga Gadis

Jumat, 12 Desember 2008, tiga orang mahasisiwi cantik berinisial Cty, Rr, Mtr ditemukan terkurung di dalam sebuah ruangan. Ruangan yang belakangan diketahui sebagai salah satu waiting room di sebuah universitas terkemuka di Indonesia ini memang begitu populer di berbagai kalangan. Sementara itu, ketiga gadis yang terkurung selama beberapa saat di ruangan tersebut nampak masih shock dan belum bisa memberikan keterangan mengenai kejadian yang sebenarnya. Namun demikian, berdasarkan hasil investigasi tim kami diketahui bahwa hal itu disebabkan oleh adanya serbuan paparazzi yang berubah wujud sebagai laron untuk melakukan penyamaran.

Adanya serbuan paparazzi laron tersebut tentunya sangat mengganggu aktivitas mahasiswi yang sedang begitu bersemangat mengerjakan tugas kuliahnya di dalam ruangan tersebut. Akhirnya, setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk mematikan lampu sorot sehingga paparazzi tidak dapat menemukan mereka. Namun, tak disangka hal itu justru membawa mereka ke awal petaka.

Karena melihat kondisi ruangan yang gelap, seorang petugas yang bertugas mengunci ruangan mengira bahwa ruangan tersebut sudah kosong dan kemudian segera menguncinya. Beberapa saat kemudian, saat salah satu dari gadis tersebut berniat memberikan kertas-kertas press release kepada paparazzi yang masih berada di sekitar ruangan tersebut, ia segera menyadari bahwa pintu besi berlapis kayu dan kaca yang menjadi satu-satunya jalan akses ruangan tersebut benar-benar telah terkunci.

Meskipun cukup panik, tapi mereka masih tetap melanjutkan pekerjaannya karena mereka percaya bahwa tak lama kemuadian, teman mereka yang berinisial Tk akan kembali ke ruangan tersebut dan mencarikan kunci untuk mereka. Namun, setelah Tk mengetahui keadaan mereka dan meminta kunci pada pasukan pengamanan yang berjaga diluar, ia justru membawa berita yang sangat mengejutkan bagi ketiga gadis tersebut.

Tk memberi tahu pada Cty,Rr, dan Mtr bahwa pasukan pengamanan tak memiliki kunci tersebut. Dari berita tersebut, timbul berbagai kecurigaan di benak ketiga gadis tersebut. Mereka mengira bahwa ini adalah salah satu strategi penculikan selebriti model baru, salah satu metode untuk menjatuhkan karier mereka, atau salah satu usaha paparazzi untuk bisa bertatap muka langsung dengan mereka, dan masih banyak lagi perkiraan-perkiraan yang timbul di benak ketiga gadis itu. Meskipun demikian, mereka masih bisa berpikir panjang atas bantuan Rms, programmer andal yang murah senyum asal India serta Hq, calon programmer andal yang menyamar sebagai calon dosen, yang sedang melakukan teleconference melalui jaringan bawah tanah dengan salah satu dari ketiga gadis tersebut.

Tak lama kemudian, berita tersebut segera menyebar di kalangan khalayak ramai. Dan jendela kaca yang mengelilingi ketiga gadis yang tersebut segera dipenuhi oleh masyarakat dari berbagai pelosok daerah. Bagaimana nasib ketiga gadis tersebut? Apakah motif di balik semua ini? Siapakah sosk yang berhasil menyelamatkan mereka? Kita lihat di episode investigasi yang akan datang.

(berita ini ditulis oleh Mtr, sesaat setelah ia terbebas dari ruangan tersebut)

Pesan moral : jangan pernah matikan lampu jika kunci ruangan kita sedang menggantung di luar, karena siapapun pasti mengira bahwa ruangan tersebut kosong, dan siapapun yang menguncinya tentu tak punya alasan kuat untuk bisa disalahkan.

Black and White

Kita tak pernah tahu isi hati seseorang. Sometimes, ada beberapa orang yang punya annoying behaviour atau berpenampilan layaknya seorang rascal, tapi sebenernya isi hatinya begitu baik, tulus, dan bersih. Tapi tak jarang juga kita menyadari bahwa ada orang yang terlihat begitu baik, ramah, ringan tangan, dan nampak dapat dipercaya, namun ternyata menyimpan sesuatu yang tak kita sangka dalam hatinya.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? karena banyak hal. Karena menusia memiliki begitu banyak keinginan. Karena manusia tak pernah puas dengan apa yang telah didapatkan. Karena banyak hal. Karena hal ini. Karena hal itu. Dengan alasan ini. Dengan alasan itu. Dengan berbagai alasan.

Dan, saya baru saja menyadari sesuatu yang tak boleh saya biarkan. Saya menyadari bahwa hati tak hanya bisa dikategorikan atas hitam atau putih. Ada begitu banyak warna-warna di dalamnya. Meskipun demikian, saya tak bisa membiarkan hal-hal itu merugikan banyak orang. Saya bisa saja mengatakan bahwa saya bukan seorang berhati hitam, atau putih. Tapi apa anda tahu kebenaran atas pernyataan tersebut?

[Semoga refleksi di atas bisa memberi manfaat bagi anda, meski tak banyak. It based on real true story. Tapi untuk kali ini, saya belum bisa menjelaskannya secara langsung, karena memang I have to keep my integrity. Next time, jika saatnya sudah tepat, saya akan berbagi pada Anda. Luv U all...]

Chaos Pasti Berlalu

Wuih, lama banget gag nulis blog. Saya jadi merasa bersalah. Tapi mau gimana lagi. Keadaannya memang belum memungkinkan. Di minggu-minggu seperti ini, keinginan yang sering terbesit dalam pikiran saya adalah…”Oh….I’d like to stop the clock, make time stand still”.

I think, kekacauan (a.k.a chaos) yang terjadi di minggu-minggu ini TIDAK HANYA disebabkan oleh banyaknya kuis besar (Logika Digital, Algoritma, Etika Profesi, dan Bahasa Tionghoa), tugas kelompok laporan algoritma, tugas desain sistem kasir penjualan, tugas DFD n’ system flowchart, tugas proyek Java, modul praktikum Struktur Data, perombakan desain website kampus, tugas menyalin dialog menggunakan Hanzi, pembuatan laporan analisa sosial, pencarian data untuk website, revisi proposal Machung.pdf, pembuatan artikel untuk MCJC, serta yang utama revisi dummy book yang menanti, TAPI JUGA disebabkan oleh hal lain yang sulit untuk saya definisikan saat ini.

Minggu ini saya seperti seorang yang ling-lung, seorang yang lupa ingatan, seorang yang kehilangan kesadaran, seorang yang berada di luar alam bawah sadar. Ada begitu banyak chaos yang terjadi pada diri saya di minggu ini, akibat dari terpecahnya pikiran saya diantaranya pada hal-hal yang saya sebutkan di atas. Melalui posting ini, saya ingin berbagi beberapa chaos tersebut pada anda agar anda tak mengalaminya. Adapun hal itu antara lain:

Pertama, I got quite bad marks for some big quizzes in this week. Yang paling membuat saya menyesal adalah kuis besar untuk mata kuliah Alpro II. Kuis diadakan Rabu kemarin, dimana malamnya saya tidur jam setengah empat pagi dan bangun jam setengah enam. Saat berangkat ke kampus, ada suatu pikiran yang memaksa saya untuk percaya bahwa saya tidak bisa mengerjakan kuis alpro hari ini dengan baik. Suatu pikiran yang sangat jarang saya temui sedang singgah di kepala saya. Guess what? that’s right. Ya, saya benar-benar tidak bisa berpikir jernih di kuis kali ini. Saya memilih logika berpikir yang sangat aneh. Akibatnya, saya tidak bisa menyelesaikan soal tersebut sesuai waktu yang diberikan. Dan, believe it or not, sorenya, saat saya mencoba-coba mengerjakan soal tersebut, saya bisa menyelesaikannya dalam sepertiga waktu yang saya gunakan untuk berpikir siang tadi. Gosh, I can’t stop blaming myself. It’s about the law of attraction (maybe…) and something in my mind.

Kedua, saya mengambil beberapa keputusan yang tidak tepat. This week, I make some bad decision. Next time, saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang hal ini.

Ketiga, saya merampas banyak waktu istirahat yang dibutuhkan oleh tubuh saya. Beberapa hari dalam minggu ini, saya hanya tidur sekitar dua sampai tiga jam. Bahkan di hari Kamis malam, saya menghabiskan malam saya sepenuhnya di warnet bersama laptop saya untuk mengerjakan salah satu tugas yang tidak ingin saya kerjakan di kampus. Beberapa teman sempat terheran-heran dan menasehati saya untuk tidak melakukannya. Tapi, saya dalam keadaan terdesak, dan Alhamdulillah, saya masih bisa menikmatinya. Itulah sebabnya saat ada sedikit waktu luang, saya memilih untuk tidur, dimana saja, termasuk di sofa meeting room dan di kost-an nya Tika, hehe.

Keempat, saya makan tidak teratur. Akhir-akhir ini, saya makan dengan tidak teratur. Sarapan pagi hanya saya habiskan setengah porsi, makan siang terkadang saya lewatkan, makan malam seringkali tak saya acuhkan meskipun Mama sudah meletakkannya di atas meja belajar. Untungnya, saya dikelilingi orang-orang baik di sekitar saya, yang selalu mengingatkan dan menasehati dengan tulus. Makasi ya, semua…=) Saya tak ingin lagi melewatkan makan pagi saya karena saya tak ingin otak saya kehilangan tenaga untuk menyerap ilmu hari ini. Saya tak ingin lagi melewatkan makan siang saya karena saya tak ingin kehilangan kesempatan untuk berkumpul bersama teman-teman dan berbagi cerita hari itu. Saya tak ingin lagi melewatkan makan malam karena saya tak ingin mengecewakan siapa pun yang telah mencintai saya dengan tulus (dalem ya…). Saya jadi teringat tentang Kisah Sebutir Nasi yang diceritakan oleh Pak Romy, mentor saya, tentang betapa sulitnya usaha dan jerih payah orang-orang di sana untuk menghadirkan sebutir nasi di atas piring kita. Overall, saya sangat bersyukur masih diberi rizki dan kesempatan untuk menikmati makanan saya.

[Ini ada foto teman-teman dan saya, sedang bersama Pak Romy(tengah), mentor yang memberikan banyak pelajaran termasuk tentang Kisah Sebutir Nasi tersebut]

Kelima, saya seringkali tidak mendapatkan poin dari suatu pembicaraan. Misalnya, adik saya bertanya dimana saya meletakkan handphone-nya dan saya jawab di bawah meja, karena saya pikir dia bertanya mengenai sandal kamarnya yang baru saja saya pinjam. Misalnya lagi, kemarin Ona bertanya apa saya pernah ke Bali, dan saya jawab belum, karena yang ada di pikiran saya saat itu adalah Paris, bukan Bali. Misalnya lagi, saat teman India saya, Ramesh, bertanya apakah kota Malang dekat dengan Singapore, saya jawab iya, karena saya tidak memahami pertanyaanya dengan baik.

Keenam, saya meninggalkan beberapa barang di suatu tempat. Misalnya, handphone saya tinggal di karpet Musholla, map dan dokumen penting saya tinggal di atas meja komputer lab Ole Johan Dahl, helm saya tinggal di meja dapur, dan masih banyak lagi. Fortunately, again, I’m surrounded by angel-hearted-people, thanks God.

Ketujuh, beberapa kali saya salah mengirim SMS. SMS yang saya tujukan ke teman saya, Intan, saya kirim ke adik saya yang namanya juga Intan. SMS ke Mas Andik yang harusnya sudah saya kirim sejak pagi, ternyata masih tersimpan di Draft hingga malam. SMSnya Meida yang mengabarkan bahwa ia sudah tiba di Bali, saya buka di luar kesadaran ketika masih tidur pagi-pagi, sehingga malamnya saya mengirim SMS yang menanyakan apakah dia sudah tiba di Bali. Dan, yang paling parah adalah saat saya dan Haqqi sedang SMSan untuk membicarakan kado yang akan kami berikan pada teman kami, Arlingga, yang akan berulang tahun. Saya malah mengirim salah satunya pada Arlingga, the one who will get the present, hahahaha. Keboodohan besar! (Sori ya, Rek…aq mengacaukan…><).

Kedelapan, saya tidak bisa menyelesaikan beberapa tugas saya dengan baik.
Let me say, tugas kelompok Alpro belum bisa kami selesaikan dengan sempurna maskipun sudah ada perpanjangan waktu dua hari, belum selesainya revisi yang menjadi salah satu tugas utama saya minggu ini membuat saya meminta sedikit perpanjangan waktu pada pak Windra, penyusunan menu untuk navigasi website Universitas Ma Chung tidak bisa kami sempurnakan minggu ini, dan masih ada beberapa lagi yang membuat saya kecewa.

Tapi, saya berjanji, kekacauan-kecauan tersebut hanya akan terjadi di minggu ini. Minggu depan (mulai besok), saya akan berusaha keras untuk me-manage waktu dan pikiran saya dengan baik sehingga segalanya bisa berjalan teratur sebagaimana sediakala. Mohon doanya ya. Luv U all… =)

Kisah Sebelum Tidur

Duh, knapa ga bisa tidur ya…padahal ga ada yg tlalu dipikirin…ya udah mending nulis blog aja deh, I think it will be much better than just lie awake in my dreamy bed.

Ini malam minggu, jam 10.00. Saya tidak bisa tidur, entah mengapa? ada beberapa penyebab yang saya curigai…

Pertama, karena pilihan waktu yang tidak tepat. Saya curiga, jangan-jangan saya tidak bisa tidur karena tubuh saya tidak mengenali saat ini sebagai jam tidur. Ya, mungkin karena akhir-akhir ini saya sering tidur begitu larut, sekitar jam 12 malam/pagi. Bahkan, tak jarang karena banyaknya tugas-tugas dan pekerjaan mendesak, saya seringkali baru tidur jam 2 malam (atau pagi ya…??). Mungkin karena tidak terbiasa tidur di jam-jam seperti sekarang ini, mata saya jadi tak mau terpejam. Tapi saya rasa, alasan ini tidak terlalu kuat, mengingat sejak SD hingga SMP, saya dibiasakan untuk tidur sekitar jam 8 malam. Dan saat SMA, saya biasa tidur jam 10 malam, namun pada hari-hari tertentu saat tidak banyak pekerjaan, saya bisa dengan mudah tidur lebih awal.

Kedua, karena banyaknya pikiran di kepala saya. Ini bisa saja menjadi salah satu alasan. Tapi saya rasa, hal ini tidak terjadi sekarang. Saat ini pikiran saya sudah sedikit lega. Tugas desain input-output sudah saya kerjakan kemarin lusa bersama Luci, proposal “Machung.pdf” sudah saya selesaikan kemarin sore bersama Tika, berita tentang Seminar Opera sudah saya upload kemarin malam bersama Bu Titiek, naskah mengenai Ms-Excel sudah saya kirimkan melalui Tiki tadi siang bersama Haqqi. Rasanya, beban tugas yang ada saat ini justru sedikit lebih ringan dibandingkan beberapa hari yang lalu.

Ketiga, karena saya sedang merasa lapar atau haus. Hal ini patut dicurigai sebab biasanya saya tidak bisa tidur saat merasa haus atau lapar. Tapi, saya rasa hal tersebut tidak sedang terjadi saat ini. Setengah botol air mineral, dua bungkus beng-beng, dan beberapa potong martabak ada di atas meja kamar saya tanpa ada keinginan saya untuk menyentuhnya saat ini.

Keempat, karena selimut saya sedang dicuci. Ya, selimut yang biasa saya pakai memang sedang dicuci, tapi toh ada selimut pengganti yang tidak kalah hangatnya, jadi saya rasa hal ini bukan alasan yang tepat.

Kelima, karena banyak SMS masuk ke handphone saya. Ah, tapi kan handphone saya sedang dalam keadaan silent, jadi kalau saya tidak melihatnya, mana mungkin mengganggu.

Keenam, karena merindukan seseorang. Wah ini juga rasanya tidak terlalu benar, kalaupun saya kangen Papa? hmmm…tapi beliau baru saja menelepon saya, lama sekali, 25menit-an dan itupun terputusnya gara-gara speakernya papa rusak. Kangen Mas Andik? ummm…gmana ya? gag juga kok, qta cuma lagi pada sibuk banged aja. Kangen temen-temen SMA? bener juga, tapi minggu depan kita mau ketemuan kok. Kangen Intan? gag salah c, tapi biar beda pulau, kita masi SMSan terus kok. Sudah2,,,rasanya kalo masalah kangen2an, ga bisa jadi alasan yang membuat saya ga bisa tidur kok.

Gini aja,,,karena saat ini mata saya mulai berat…saya mau mengakui alasan terakhir yang saya curigai sebagai penyebab utama yang membuat saya sulit untuk tidur. Dan sebabnya adalah……...

................


................

karena saya baru bangun, hehehe. Ya, saya baru bangun setelah tidur begitu lama sore ini. Sepulang dari toko buku setelah mengirim naskah siang tadi, saya langsung berganti baju dan tidur. Bahkan, saya baru menyadari bahwa es krim yang sempat saya beli sebelum pulang tadi, tergeletak meleleh di dalam tas plastik di atas kursi meja belajar.

Untungnya, saya sedang tidak berkewajiban untuk sholat. Kebetulan lagi, di rumah sedang tidak ada siapa-siapa, jadi tidak ada yang mengganggu tidur panjang saya. Saya tidur begitu lama mulai dari jam 1 siang sampai sekitar jam setengah enam sore. Saya rasa itulah sebabnya mengapa tadi mata saya terasa sulit terpejam, hehe.

[Karena ga punya foto my real dreamy bed, qta pake foto ini dulu aja yah...]

Tapi,,saat ini…setelah menulis posting ini, ada sesuatu yang memberatkan mata saya. Sepertinya saya harus kembali ke tempat tidur saya. Yeah, I think I have to go back to my dreamy bed. Ngantuk nih, hehe…

Oke deh, thx ya udah mau mendengarkan curhat saya. Jangan lupa cuci tangan, cuci kaki, sikat gigi, n’ baca doa. Have a nice sleep =)

A Nice Thing To Be Shared...

Wah,,udah beberapa hari gag nulis blog nih,,apa kabar dunia?? pasti tetap semakin luar biasa…^^

This time, I’d like to share some experiences about the seminar held in my campus, last Thursday. The seminar was held by Opera, a kind of software company. I think most of you have known their products. Yeah, let me say Opera Web Browser, Opera Mobile, Opera Mini, etc. In this enjoyable seminar, there was Mr. Bruce Lawson, a web evangelist who comes from England. There were also Zi Bin, Cheah, comes from Malaysia, and Miss. Anissa Putri, the marketing manager, who comes from Malang.

The seminar was so interesting. Most of the students there, who come from Information Technology and Industrial Engineering Study Program, enjoyed this seminar. I think it’s because of the topic. The topic was very interesting, especially when they’re presenting about web technology.

As usual, my friends and I also enjoyed this seminar so much. We also think that this seminar was quite better than some other that have ever been held in our campus before, hehe. I thought, this also because the speakers who came from other country seems so expert and experienced.

When the seminar began, I told my friends that we have to take some pictures with those great speakers. You know, my friend, Luci, said that Mr. Zi Bin, Cheah is very handsome and charming, then she was so attracted by him. As a group of girls, Luci and some other friends started to adore him.

When all speakers have presented their material, I had to do my task, give them the souvenir from my University. At that time, Miss Janviera called me and asked me to go to preparation room to prepare for the souvenir session. Then, when the moderator was calling me, I came forward, and let Mr. Budiono (The Head of IT Study Program) took the souvenirs and certificate that I brought on the tray to be given to the speakers.

Then, when the seminar ends, the students started to leave the hall. But, my friends and I decided to stay there, to get what I’ve mentioned above. Yeah, we believe that we can get it. Then, it comes true, we can get it. Here they are,



But, I think it’s not enough…so after wait for the right time, I asked Mr. Bruce to take a picture with me,,and he looks okay…not only use my camera, but he also asked me to use his camera. So, I asked Luci to take our picture twice. That's the picture...


Then, Luci and I also want to take a picture with Mr Zi Bin…so it’s time for Luci to ask about that to Mr. Zi Bin… (Ummm…I think, Luci was started to be melted, haha….). Then, after took Luci’s picture, I also asked Luci to take my picture with him. Here it is…


Then, we also asked for his contacts card. I think, it will be very useful for us, and maybe one day we’ll need it. Ummm….what a nice experience!!

Daddy's Birthday

This posting is dedicated to my beloved father

Today’s my father’s birthday. If I were beside him, I will give him a great and warm hug. But, I can’t do it now. You know, my father stays and works in Jakarta, while my mother, my sister, and I live in Malang. If you think that the distance between us seems so far away, I really disagree with you. My father always stands beside me, all the time.

Dad, you know,,, “Eventhough we are apart, I can feel you here next to me….”

So, however the distance between us lay, it does not matter. I know that you will always be there for me. Dad, U’re a great person. No one can compare to you, yes it’s you. Your love makes my wishes come true.

Dad, in this bright day, I wanna say

“Happy Birthday, Father. May Allah bless you forever and always stays beside you. May you reach all of your dreams. I’ll always be here, at your side.”


With Luv,


Ur Lovely Daughter

NB. Pa, dapet salam juga dari teman-temanku (Tika, Luci, Bellynda, Icha, Winda, Yoseph, Yulius, Angga, Vira, Glen, Rizaldi, Pungky, Ekak, Bayu, dll)

Dimana Dompetku?

Gosh, today, I forgot to bring my wallet. What? yes, really...jadi begini ceritanya...

Pagi2 saya berniat persiapan berangkat ke kampus. Seperti biasa, saya menyiapkan keperluan hari ini ke dalam tas. Karena ada beberapa kebutuhan, akhirnya saya memutuskan untuk membawa laptop. Sayapun menggunakan tas laptop bahu yang sudah cukup lama tidak saya gunakan. Dengan demikian, saya segera menyiapkan barang-barang yang akan saya bawa dan meletakkannya di atas tempat tidur.

Pada saat yang bersamaan, Mama saya masuk kamar saya dan seperti kebiasaan beliau, melihat hal itu Mama berkata

"Lho, Kak..dompet kok ditaruh di atas tempat tidur! Itu kan kotor."

Dan saya pun segera memindahkannya ke atas meja belajar. Kemudian saya melanjutkan memasukkan barang bawaan saya ke dalam tas. Dan di sini rupanya penyebab utama tertinggalnya dompet saya. Ya, saya lupa memasukkannya juga ke dalam tas.

Pada saat pergantian jam kuliah pertama dengan kedua, Rara mengajak saya ke kantin. Pada saat saya berniat mengambil dompet, saya pun tersadar..

"Lho,dompetku mana...sbentar, Ra, aku nyari dompetku dulu"

"Udahlah, Ti..gampang, nanti aja, ntar malah keburu bel...pake uangku dulu aja"

Tapi karena penasaran, akhirnya saya tetap berusaha mencarinya dengan mengeluarkan satu demi satu isi tas saya. Namun hasilnya, Nihil. Benar saja, dompet saya memang tertinggal di rumah.

Tapi...

Untungnya tadi saya berangkat tidak naik angkutan umum. Saya tidak bisa membayangkan seandainya saya tadi berangkat dengan Bus Ma Chung, pasti saya harus naik angkutan umum terlebih dahulu untuk menuju daerah museum Brawijaya, dan saya tidak bisa membayangkan akan membayar dengan menggunakan apa. Apa saya harus menyanyi di hadapan penumpang atau membantu mencuci mobil angkutan tersebut? heh...

Untungnya lagi, saya berangkat bersama Ona, dan pulangnya pun kita sudah janjian untuk bersama sampai ke rumah. It means, I don't have to pay for the public transportation to go home.

Untungnya lagi, jam 10an, saya ditraktir kue dan minum oleh Rara...

Untungnya lagi, jam 12an, saya diberi subsidi sementara untuk makan siang dan minum oleh Chun2...

Untungnya lagi, jam 3an, saya dikasih cokelat sama Rizaldi...

Untungnya lagi, jam 5an, saya diberi permen oleh Tika...

Thank's God...I'm so glad to be around them, hehe

Untungnya lagi, hari ini tidak ada pengeluaran ekstra yang mengharuskan saya memikirkan hal ini...

Untungnya lagi, sorenya, saya dan teman saya malah diberi pekerjaan oleh dosen saya, dan nampaknya hal ini justru akan menambah isi dompet saya, hoho...

Untungnya lagi, malamnya, saya dan teman-teman GBB bisa berbagi cerita tentang banyak hal inspiratif yang tidak dapat dibeli dengan uang yang ada di dalam dompet saya...

Dan untungnya lagi, setibanya di rumah, saya mendapati dompet saya masih utuh, tersimpan dengan baik, tanpa kurang suatu apapun (ya iyalah, emang sapa juga yg mau ngambil, hehe....)

Our Time is Running Out…

Sore ini, entah mengapa saya rindu sekali dengan teman-teman SMA saya. Cukup lama kita tidak berjumpa. Saya pun segera mengungkapkan kerinduan saya pada mereka melalui SMS. Akhirnya setelah cukup lama tak melakukannya, kami pun ber SMS dan berencana untuk ketemuan. Karena banyak juga yang berada di luar kota Malang, sedangkan keinginan untuk bertemu dan berbagi cerita sudah tak tertahankan, akhirnya sayapun hanya bisa menyusun agenda untuk ketemuan dengan beberapa dari mereka saja yang memang berdomisili (kuliah) di kota Malang (diantaranya, Meida, Isdian, Nia, Linda, Ai, dkk).

Meskipun demikian, karena kesibukan dunia perkuliahan, sulit sekali bagi kami untuk menyusun waktu yang tepat, sehingga sampai saat ini kami masih berusaha menyesuaikan dengan jadwal yang memungkinkan. Sebut saja Meida (Teknik Kimia, Unibraw) yang hanya bisa luang di hari Sabtu, Linda (Kedokteran, Unibraw) yang sangat sibuk dengan tugas-tugasnya dan hampir tak memiliki waktu luang bahkan di saat weekend, begitu juga Nia (Akuntansi, Unibraw), Isdian (Hukum, Unibraw), dan Ai (Bekerja, kecuali hari Minggu). Sepertinya, tidak mungkin jika harus bertemu dengan mereka secara bersamaan.


Sedangkan saya, kuliah saya benar-benar full mulai jam 08.00 sampai jam 17.00 setiap hari Senin-Rabu, sedangkan hari Kamis dan Jumat, ada beberapa jam kosong di tengah-tengah, namun momen itu sudah saya agendakan untuk kepentingan lain (misal, rapat tim website, updating berita, kegiatan jurnalistik, penyusunan strategi bersama GBB, dsb). Malamnya, saya harus mengerjakan tumpukan tugas dan mempelajari tumpukan materi yang telah menunggu. Sedangkan hari Sabtu dan Minggu, sebenarnya telah saya alokasikan untuk istirahat (membayar waktu tidur malam saya yang terpakai selama seminggu tersebut), namun hal itu nyaris tak pernah terealisasi karena adanya berbagai kegiatan (misal, Analisa Sosial, acara keluarga, pergi ke perpustakaan, menyelesaikan modul praktikum, mengerjakan zuo ye, jalan sama anak2 ato sama adek ato sama Mas Andik, dan masih banyak lagi).

Sehingga di saat weekend, kalau memang sedang benar2 lelah dan mata terasa berat, setelah bangun untuk Sholat Subuh, saya memilih untuk go back to my dreamy bed. Jangan heran jika anda mendapati SMS dengan kata-kata “Sbb, aq baru bangun” pada jam 12 siang ato “Waduh, sorrii, aq rada tlat ya, ni baru bangun” pada saat janjian di hari2 weekend. Dan biasanya anda akan membalas

“Hah, baru bangun??!.....”

“Tumben tidur siang…” (bagi yg ga tw klo saya tidur dari pagi)

“Haha, aq udh tw kbiasaanmu kok, Ti…”

tapi ada juga temanku yang sangat memahami dan malah memberi inspirasi, bunyi SMSnya sebagai berikut…

“Ya gini ini resiko profesi ibu neg yg mrangkap sbg dedikator, webprener, dan mhsswa. Jam trbangx smpe mlam hari. Slalu sj polax sama klo liburan, jm gni br bngun. Smg hr ini adlh hr utk mengumpulkn energi bwt brdedikasi kmbali esok. Smpe ktmu esok & tetap dlm dedikasi” (dengan gaya penulisan yang tidak saya ubah)

buat yang merasa ngirim, Selamat, anda mendapatkan Pearl Award (kali ini tak ada hubungannya dengan Pearly Words), kategori SMS Weekend yang Menginspirasi. Thanks ya, Friend! ^^

Dan untuk kepentingan kali ini, saya akan dengan ikhlas mengorbankan waktu tidur saya untuk bisa bertemu teman-teman sebagaimana yang telah saya jelaskan di atas. Berarti sekarang saatnya menyusun jadwal dan mencari waktu yang tepat. Can’t wait to see U, Friends!! =D

Keep Your Spirit Up!

Hari ini, saya merasakan ada yang berbeda dalam diri saya. Namun saya belum yakin mengenai hal utama yang menyebabkan timbulnya rasa itu. Saya akan mencoba mencarinya melalui posting ini.

Early morning, I wake up earlier than usual
, karena nanti kuis besar Sistem Informasi n’ saya sama sekali belum merasa mantap menghadapinya. Setelah itu, take a glass of chlorophyll, take a morning prayer, trus persiapan berangkat ke kampus (mandi, sarapan, dkk). Pagi ini, saya harus ada di kampus pukul 06.30, karena saya akan mengikuti jam tambahan Alpro II.

Pagi ini ada sesuatu hal yang sangat berbeda dari biasanya. Adik saya, Intan, sedang mengikuti Bedhol Bhawikarsu, yaitu semacam agenda sekolah yang mengharuskan seluruh civitas SMA Negeri 3 Malang serentak pergi ke desa dan tinggal di sana selama tiga hari (saya akan menceritakan secara detail di posting yang akan datang). Dengan demikian, rutinitas yang biasa terjadi di pagi hari terasa sedikit berkurang. Ada senengnya, tapi lebih banyak gak enaknya. Benar memang kalau ada yang mengatakan, we never know what we’ve got till it’s gone. Kami bertiga yang biasanya selalu bersama, kini hanya tinggal berdua saja, saya dan mama. Untungnya, banyak orang-orang yang tinggal (kost) di rumah saya, sehingga denyut kehidupan di rumah seakan tak pernah berhenti mengobarkan semangatnya.


Saya berangkat jam 6.20, bareng (alias nebeng) Icha. Kami dan beberapa teman memang terlambat beberapa menit, untungnya tepat sesaat sebelum Pak Windra menjelaskan algoritma dari kasus Dijkstra dengan menggunakan Greedy Approach. Dengan sedikit perjuangan ekstra, saya mulai dapat memahami satu demi satu langkah-langkah dan prosedur yang diberikan.

Then, jam 8.00, saya menghadapi kuis besar SI, huf,, No comment. Kita tunggu aja hasilnya, dengan diiringi doa tentunya.

Setelah itu, saya mendapat suatu kabar. Kabar mengejutkan dari teman2 Garda Banyu Biru. Kabar dari salah satu anggota Garda Banyu Biru (a.k.a GBB) tepatnya. Kabar yang membuat saya speechless utnuk beberapa saat. Saya sangat terkejut saat salah satu mendengar cerita dari salah satu anggota GBB ini. Ia menceritakan suatu hal yang membuat saya berdecak kagum. Saya bangga dan salut padamu, Kawan. Saya percaya, suatu hari nanti kamu akan merasakan madu yang begitu manis yang saat ini masih tersimpan di suatu tempat. Terus berjuang! Tetap Semangat! Saya ‘kan selalu mendukungmu! Just keep ur passion, Pals! Suatu hari nanti, bersama-sama, kita kan melihat dunia tersenyum bangga melihatmu.

Setelah itu, saya makan siang sama Rara, Winda, Firly, Yoseph, Luci, Yulius, Vira, n Hayu. Saya meilih untuk memesan seporsi nasi kuning komplit dan minum dua gelas air mineral, Saya harus memesan makanan yang kira-kira bisa disajikan dengan cepat, mengingat dalam 10 menit saya harus sudah ada di Li Zheng Dao Theatre Room untuk rapat koordinasi Forum Universitas. Sebenarnya saya juga belum paham benar maksud Haqqi, sang ketua himpunan IT, meminta saya untuk hadir sebagai PIC forum programming, tapi karena Haqqi sedang sholat Jum’at, alhasil saya pun harus segera menuju ke ruangan tanpa konsep yang jelas dan terstruktur mengenai hal itu.

Setibanya di sana, kami dijelaskan tentang prosedur pembuatan forum, tata cara pengajuan dana, pembentukan BPH, evaluasi bulanan, dll. Wow, awalnya saya sempat ragu juga untuk menyetujui tawaran Haqqi, mengingat masih terbatasnya kemampuan saya dalam hal pemrograman, meskipun berbagai inspirasi yang muncul dalam otak membuat saya mencoba berpikir lebih panjang. Saat ini saya sedang memikirkan banyak hal mengenai hal ini. Saya ingin memberi sedikit kontribusi pada teman-teman yang saya. Teman-teman yang akan mengubah wajah dunia IT di Indonesia, bahkan dunia. Saya belum memutuskan, saya akan mempelajari hal ini terlebih dahulu.

Kemudian, saya melanjutkan kuliah Bahasa Tionghoa, pada pkul 13.00. Setelah perkuliahan selesai, saya, Tika, dan Cinthya memutuskan untuk jalan ke Matos. Sekedar meringankan otak yang telah bekerja begitu keras selama minggu ini.

Setibanya di sana, kami segera menuju ke suatu tempat. Maybe some of you can guess it. Yupz, outlet D’Crepes, hehe. Pada posting saya yang sebelumnya, saya sudah menunjukkan betapa besarnya daya tarik D’Crepes bagi saya. Kami pun memesan bersama-sama. Kali ini saya mencoba memesan Cold Crepes jenis Double Choco, cukup memuaskan. Meskipun, menurut saya, Choco chesse tetap nomor satu. Tika dan Cinthya juga memesan crepes, dengan jenis yang berbeda. Setelah makan, minum, dan ngobrol kesana kemari, akhirnya kami memutuskan untuk segera pulang.

Di perjalanan, saya mampir sebentar untuk menyewa DVD di rental dekat rumah. Saya memilih “Definitely, maybe” dan “Daddy’s little girl”. Entah mengapa, tiba-tiba saya sangat ingin menonton film. Atas rekomendasi beberapa sumber, akhirnya saya memilih kedua film tersebut untuk saya tonton pada malam ini, sebelum melaksanakan kegiatan weekend besok : perancangan proyek alpro, mengerjakan tugas-tugas, menyelesaikan modul praktikum, dll.

Back to main topic. Selama di perjalanan hingga saat saya menulis posting ini, saya masih memikirkan sesuatu. Sesuatu yang menghantui pikiran saya. Saya memikirkan kisah inspiratif yang saya dapat siang ini. Motivational story yang saya dapat dari sosok anggota Garda Banyu Biru. Ya, saya tau, hal itulah yang membuat perasaan saya sedikit berbeda. Ada api semangat yang tersulut semakin besar. Ada motivasi yang timbul dari kekaguman saya atas sosok kawan saya tersebut. Jika saatnya sudah tepat, saya akan menceritakannya pada teman-teman.

For a friend of mine I’ve told before :

“Just be yourself. Keep fight and smile. Smooth seas do not make skillful sailor!! Salam Dahsyat!!”

Refleksi untuk Bangsa

Saat menulis posting ini, saya sedang berada dalam kondisi mood yang tidak terlalu baik. Entah kenapa, saya merasa seperti ini. Saya sedang kehilangan passion untuk belajar, padahal besok ada salah satu kuis besar dengan materi yang cukup banyak. Perasaan semacam ini memang jarang muncul dalam kehidupan saya, akan tetapi saat rasa seperti ini menyergap, sulit bagi saya untuk menghilangkannya. Saya berpikir, saya harus belajar banyak untuk mengatasi hal ini. Inilah saatnya, saat yang tepat bagi saya untuk membuktikan kemampuan dan konsistensi perencanaan terhadap pengembangan diri saya (sebagaimana yang saya ungkapkan dalam posting berjudul "The Next Plan").

Saat rasa itu datang, saya yang seharusnya berjuang keras untuk mempelajari materi kuis besar besok justru memilih untuk bersantai, membaca koran, membaca buku yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran, dan ber-SMS ria dengan teman-teman . Setelah sekitar satu setengah jam, saya menghabiskan waktu untuk ber-SMS dengan beberapa teman (Intan, Tika, Winda, Vira, Rara, Bellynda, dkk), saya memutuskan untuk mulai menyalakan laptop. Akan tetapi, saya tetap belum mendapatkan passion dan mood yg tepat untuk mendukung proses belajar saya, hingga akhirnya saya mencoba berbagai cara untuk menemukan kembali passion belajar saya, salah satunya adalah dengan mencoba menulis posting-an kali ini.

Sayapun mencoba menganalisa hal yang menyebabkan hilangnya passion saya. Menurut dugaan saya, hal ini disebabkan oleh kegiatan hari ini yang kurang memfasilitasi keinginan saya untuk berkarya (hehe, mengutip gaya bahasanya Ona) atau mungkin juga karena saya menginginkan sesuatu yang ternyata tidak / belum terjadi hari ini.

Pagi ini, saya kuliah, berangkat sama Rara, terlambat 5 menit, padahal kuliah cuma 50 menit (bedanya bener2 drastis klo dibanding sm hari-hari bisanya). Lalu menjadi pendamping panitia di acara Forum Komunikasi Humas se-Malang Raya (Forkomhumas Malang Raya). Di sana, saya bertugas membantu tim humas UMC yang kebetulan menjadi tuan rumah acara ini. Sekaligus juga mengikuti presentasi dari pembicara-pembicara hebat. Saya dan beberapa teman dari tim website lainnya (Arlingga, Tika, Ekak, David, dan Umi) hadir di sana. Karena yg bisa mengikuti acara secara penuh hanya anak2 yang tidak sedang ada kuliah, jadi David, Ekak, dan Umi hanya mengikuti sebagian acara saja.

Acara Forkomhumas kali ini sangat menarik bagi saya, sebab mengambil tema mengenai peran media online bagi suatu Universitas. Sebagai anggota tim website UMC, kami merasa bahwa materi yang diberikan akan sangat membantu kelancaran dedikasi dan kontribusi kami kepada Universitas Ma Chung. Sayangnya, karena saya juga harus menjaga buku tamu, sertifikat, souvenir, dll di meja depan, saya tidak dapat mengikuti keseluruhan acara secara utuh. Namun demikian, handout slide yang diberikan juga sudah cukup menambah wawasan baru bagi saya,terutama mengenai dunia website dan seluk beluknya.

Pada saat seluruh peserta telah menikmati makan siang, saya, Tika, Arlingga, Mbak Ita dan Mas Irawan makan siang bersama. Pada saat itu, beberapa dosen Tionghoa juga ikut bergabung bersama kami. Senang rasanya, melihat orang-orang dari negara yang berbeda nampak menikmati masakan Indonesia. Apalagi kebetulan menu yang dihidangkan adalah menu Classic Indonesia, sehingga beliau-beliau menyantap hidangan-hidangan khas Indonesia, diantaranya sayur asem, tempe bacem, tumis daun pepaya, opor ayam, sate komoh, dan beberapa menu lainnya. Pilihan menu khas Indonesia ditambah dengan catering yang cukup ahli di bidangnya, menjadikan rasa masakan-masakan tersebut sesuai dengan rasa masakan Indonesia yang seharusnya, yaitu lezat tiada duanya. Saat itu saya tersenyum bangga melihat beberapa dosen asing nampak sangat menikmati hidangan yang ada. Saya bangga menjadi bagian dari negara ini.

Sekali lagi saya ulangi, saya bangga bisa menjadi bagian dari negara ini, negara Indonesia. Saya hidup dari air dalam bumi Indonesia. Saya tumbuh dengan berpijak pada tanah Indonesia. Jika sampai ada yang menjelek-jelekkan bangsa Indonesia di hadapan saya, saya sendiri yang akan menghadapinya. Dan, kalau memang suatu hari saya harus meninggalkan negara ini untuk beberapa saat, saya berjanji untuk tetap menjagamu di dalam hati. Trust me, saya akan tetap memberikan yang terbaik untuk Indonesiaku. Apapun yang terjadi, engkau tetap Indonesiaku!!

[Setelah menulis posting ini, saya merasa lebih baik. Semangat saya mulai kembali membara. Saya ingin memberikan yang terbaik. Saya ingin memberikan kontribusi yang nyata kepada agama, bangsa, negara, dan lingkungan saya. Mungkin saat ini belum terlihat secara nyata, tapi saya berjanji akan membuktikannya suatu hari nanti. Keep Fight!!]

An Apology...

(dedicated for my besties ever)

In this posting, I wanna say sorry to someone I've hurt yesterday.

I wanna apologize for what I've done. You know, I never meant to do those things to you. You know how great our friendship is. You know who I am within my real life, and me too...I know almost ur whole life, right? I did not mean to hurt you. Never ever!!

I just shocked with the words u've said. U know, I really don't like those who live their days pessimistically. I don't want if the world sees you as a pessimistic girl, a fragile person, a sorrowful lady, I really don't want it.

I know that you're a tough girl. U're a cheerfull and great person. And you'll always ready to face the storm, right? I'm sure. So, if yesterday, I've done something that make u mad or upset, once again let me say "I'm sorry, I did it because I want to give you the best". I never meant to let you down. Never ever!! I just wanna give you time to let your mind think about its own self. You know, I believe that soon U'll realize how great Urself are.

I write this note in a bad condition because I'm thinking of U, Siz... I stay awake in my dreamy bad. Thinking of you and those crazy times we've had. I never happy to let U down, Siz... trust me!!

And I'm sure that soon, U'll put the blue back in the sky. U'll put the rainbow back in their eyes. U'll put a silver lining back in their prayers. And we'll see, this world are coloured everywhere. This world is waiting for Ur smile...


-My real love for U, Siz...

Sehari Bersama Saya

Hari ini saya akan mencoba menulis posting menggunakan Bahasa Indonesia.

Pada posting kali ini, saya akan bercerita sedikit mengenai hari-hari saya. Saya akan mecoba menuliskannya di blog. Mudah-mudah bisa sedikit memberikan kontribusi berupa inspirasi kepada teman-teman...=)

---

Kemarin (Jumat, 7 November 2008), saya bangun dengan penuh semangat seperti biasanya ^^. Trus persiapan berangkat seperti biasanya, sarapan : sepiring nasi dkk, segelas sereal, segelas klorofil, n beberapa teguk air putih. Then, saya berangkat diiringi doa restu ibunda tercinta, hehe. Hari ini saya dan teman-teman berencana menghadiri Video Conference dari Sun Microsystem di Universitas Brawijaya. Ini salah satu acaranya Mas Andik juga, sebagai Sun Campus Ambassador 2008. Trus saya dan Rara berangkat bareng ke kost-annya Pungky. Di sana udh ada Adam ma Yulius, trus ga lama dateng juga Tika, Yoseph, n Cinthya (a.k.a Chun2). Trus setelah mampir bntar k kosannya Novi, qta ber-8 (Rara, Pungky, Adam, Yulius, Tika, Yoseph, Chun2, Novi, dan saya) langsung cabut ke UB.

Setibanya di UB, qta ber-delapan kedatangan empat personel baru yaitu Icha, Andianto, n dua temen SMAnya Tika (Aktor n Gading). Saya gak nyangka juga klo trnyata teman2 saya punya minat dan kesadaran tinggi bwt ikut acara2 yg membangun, semacam ini. Sayangnya, Luci yg tadinya mw ikut jg trnyata ga bisa karena ada urusan penting yg ga bisa ditinggalkan, Sebenernya masih banyak temen2 yg pengen ikut acara ini, tapi mereka hampir semua memang sedang ada kuliah, malah bnyk juga yang sedang kuis besar gitu. Dan untungnya, setiap hari Jumat, kuliah kelas saya baru dimulai jam 1 siang. So tak ada halangan yg berarti bwt mengikuti acara ini.

Sampai di sana, qta ber-12 dengan heboh dan pedenya segera menuju gedung rektorat UB untuk segera mencari lokasi acara. Then, waktu qta d lift, kita di tanyain sama seorang Ibu. Dan setelah qta cerita tujuan kita, Ibu itu berkata “Ruang SOI? ndak ada di sini. Lantai 3 itu tempat saya, bagian perencanaan. Mungkin tempatnya bukan di gedung ini.”

Dengan wajah tetap cool, qta turun di lantai 3, n setelah Ibu td pergi dan kita semua kumpul d sana, I think U can guess it? haha. Semua heboh, menyalahkan saya, yang dengan tanpa merasa berdosa mengajak mereka ke tempat yang salah, hoho… (Sori ya, Rek =P ) Sebenernya saya juga blom yakin tempatnya, karena saya cuma membaca dr SMS invitation, tp setelah tanya ke beberapa orang, mereka bilang klo gedung rektorat lama itu gak ada, mereka bilang rektorat ya cuma itu, jd saya memutuskan utk segera mengajak mereka ke sana… Di sana, akhirnya saya SMS Mas Andik, n dikasi tw klo tempatnya d gedung belakangnya gedung rektorat, n dikenal dgn nama sebutan Rektorat Lama. Once again, kita langsung heboh semua, serasa menggoncangkan gedung rektorat yang sepi menegangkan itu.

Setibanya di venue yang ternyata udah rame abizz, saya dan teman2 segera memastikan bahwa itu memang tempat yg benar. Dan kamipun segera bisa bernafas dengan lega setelah melihat sosok Pak Romy, Bu Meifry, Mas Andik, dan beberapa wajah yang cukup kukenal (Mbak Yusrian, Mas Tito, Mas Angga, Krisna, dsb). Then, kami-pun segera melakukan registrasi, dan mengambil posisi di tempat yg disediakan. Mungkin karena banyaknya peminat, cukup banyak peserta yg gak kebagian tempat duduk, termasuk saya. Tapi tak lama, kemudian panitia mempersilakan kami menempati kursi untuk bapak/ibu dosen (waduh, jd sungkan…). Setelah memastikan bahwa seluruh anggota rombongan kami telah mendapatkan tempat duduk, saya dan teman-teman mulai menikmati konsumsi yg diberikan, eh salah, maksud saya menikmati rangkaian acara yg ada, hehe.

[Ini foto salah satu banner yang ada di depan area]

Acara berjalan dengan cukup lancar. Meskipun ada sedikit gangguan teknis, tapi sama sekali ga ada rasa menyesal kami bisa mengikuti acara ini. Apalagi pas tau kalo di akhir acara, kita dapet satu dari tiga macam goodies yang ada- yaitu paket CD Open Solaris, CD Net Beans, n buku tentang Open Solaris- secara cuma-cuma. Karena saya sudah mendaftar dalam komunitas OSUM, saya berhak memilih sendiri salah satu dari ketiga goodies yg ada. Dan saya pun memilih buku mengenai Open Solaris, ya sebenarnya karena saya sudah punya kedua CD lainnya, hehe. Seperti biasanya, pada saat penyerahan goodies oleh Campus Ambassador (tw kn siapa…) kepada saya, suara teman2 yg bersahut-sahutan membuat saya merasa seolah sedang berada di area jumpa fans, hehe.

Setelah acara ini, kita sama2 jalan ke parkiran, n menyadari klo jok motor kita panas abizzz,,(duh, klo liat kyk gini, rasanya jadi takut gitu mw berbuat dosa,,,gak berani ngebayangin di sana ntar panasnya kayak apa). Setelah diskusi tujuan masing2, ada yg mw ke kampus, ada yg mw Jumatan, ada pula yg mw tidur di kost-an, saya berniat menemani Rara menyerahkan sesuatu kepada temannya di Malang Town Square (a.k.a Matos). Tapi ternyata, saya dan Rara mulai tergoda untuk berlama-lama di sana. Akhirnya kami memutuskan untuk makan siang sambil mengerjakan PR Mandarin di Matos.

---

Sampai di Matos, kami berkeliling sebentar, trus pesen makan siang. Entah kenapa, saya lagi pingin makan nasi goreng. Dan akhirnya, kami pun makan memutuskan untuk memesan nasi goreng. Yang saya sesali, dari sekian banyak outlet yang kita kelilingi, mengapa saya memilih untuk memesan nasi goreng di outlet Mister B***, yang tak lain adalah outlet penjual bakso. Dengan harga yang cukup menguras isi dompet, (lebih kurang 4 $ utk dua porsi), masing2 dari kami mendapat sepiring nasi goreng yg dihidangkan bersama tiga potong nugget, beberapa potong sayuran, beberapa buah kerupuk, serta taburan bawang goreng. Minumnya, Rara memesan segelas soft drink, sedangkan saya dengan penuh rasa penasaran, memilih untuk memesan segelas minuman sejenis teh, yang berada di sebuah outlet di sana…..hingga akhirnya saya menyadari bahwa inilah sebab utama yg akan mengakibatkan ketidaknyamanan perut saya pada hari ini.

Setelah makan, minum, mengerjakan zuo ye Mandarin, kami memesan D’Crepes,,,it’s my favourite dessert ever. Choco Chesse crepes is really delicious, yummy… Sejak sekitar satu setengah bulan yg lalu, D’ Crepes merambah di kota Malang. Makanan favorit saya saat saya masih berada di Jakarta, 7 tahun lalu ini memang tiada duanya (lain kali akan saya ceritakan lebih lanjut mengenai kisah saya dan D’Crepes).

Karena sesuatu hal dan setelah melalui pertimbangan yang dalam dan mendasar, dengan berat hati, kami memutuskan untuk bolos kuliah mandarin….tidakkkk!! ini benar2 terpaksa, dan kami berjanji, ini akan jadi niat membolos kami yang terakhir di semester ini. Rara yang belum pernah sama sekali membolos dalam amta kuliah apapun di semester ini akhirnya membiarkan lembar presensinya hari ini kosong, tanpa dibubuhi tanda tangannya… (Sekali2, Ra.. lain kali gak bakal deh ya,,). Setelah puas berkeliling matos, dari mulai jalan2 ke bioskop, Hypemart, butik2, sampe perpustakaan kota, akhirnya pukul 3 kurang 10, kami segera berangkat menuju kampus tercinta untuk mengikuti kuliah Logika Digital.

---

Sampe di kampus, ternyata kami sudah terlambat tiga belas menit (huf, nyaris….). Dan begitu kami berdua masuk kelas, bisa ditebak bagaimana respon teman2…? Ya, tepat! Mereka berteriak keras, bersahut-sahutan menyoraki kami…”Lhoooooo,,,terlambat…waaaaaaaaaahhh, habis mbolos yaaaaaaaaaa…”, ada yg bilang kami nakal, mbolosan, telatan, dkk…ya maklumlah, selama ini kan kami berdua dikenal sebagai anak rajin yang gag pernah bolos, apalagi cabut gag jelas,,wah, bukan kita banget tuh, hehe. Tapi ada juga yg bilang “ Wah, bolos ya, habis ketemuan sama Mas Andik ya..”, and U know, anak2 sekelas denger itu, n seperti biasa mereka kembali heboh gak jelas,,,duh, plisss deh, Rek…klo mw ngomongin masalah2 ginian bok ya jangan di depan Pak Romy ato pak dosen gitu lho,,,,

Trus seperti biasa, kami kuliah dan mengikuti pelajaran bersama-sama. Heran deh, rasanya baru sebentar ga ketemu sama anak2, tapi rasanya tuh kayak udah lama gak ketemu mereka. Kangen gitu sama canda tawa diantara kita, sama celetukan2 usilnya, pokoknya sama detik-detik yg kita lalui bersama ini lah…(ummm…..so sweet).

Selama kuliah, perutku mulai menjadi, rasanya mual bangeddd gitu.

Rara bilang “Tuh kan, td kn aku udah bilang, jgn beli minuman yg gak jelas gitu…”

Chun2 bilang “Wah, jangan2 pake air mentah tuh…”

What??? yaks, air mentah? ngebayanginnya aja udah ngeri banget.

Pulang kuliah, ngobrol2 bntar sm anak2, trus saya ma Intan cabut ke Dieng Plasa. Intan cerita klo besok dia mw berangkat ke Bali. OMG!!! Tidak!! Berbagai perasaan berkecamuk dalam hatiku. I was so speechless at that time.

Selama di perjalanan, U know, my stomach was getting worse.

---

Setibanya di sana, kita menuju Salon tempat Intan mw menukarkan voucher creambath gratisnya. Selama dy creambath, saya mondar-mandir keluar mencari udara untuk menenangkan perutku yang mual dan serasa mau muntah ini. Intan pun juga kelihatannya sudah tidak tenang karena mengkhawatirkan saya. Bahkan ia semapat mengajak saya pulang, dan rasanya tidak mungkin kami pulang dengan keadaaan rambutnya yang penuh dengan krim, hehe. Dan, pulang lebih dulu dengan meninggalkannya di sana? tentu bukan pilihan yang tepat, saya tak mau melakukannya. Setelah mencoba mengatasi rasa mual dengan berbagai macam cara yang sangat sulit untuk dilakukan, akhirnya setelah sekitar setengah jam kemudian, it’s getting better. Rasa mual dan nausea itu hilang dan lenyap entah kemana. Fiuh,,,lega…

[Ini my besties, Intan, lagi di Wendy's dengan rambutnya yang baru di-creambath]

And I go back to Saloon and read the magazine there. Abis slesai creambath, Intan ngajak dinner sambil mw cerita2 banyak. Dan trnyata saya ditraktir sama dia (hehe, thx ya, Say...). Kita makan di Wendy’s, makan burger, kentang , ma minum teh apa gitu. Tadinya Intan mw pesen teh gak pake es buat saya, tapi saya malah minta pake es, n U know, selang beberapa saat, perutku mulai menampakkan kembali gejala2 mualnya. Gosh, rasa mual itu datang kembali dan semakin menjadi!!! What a real nausea it is!

Selain karena ayah Intan juga sudah menelepon, keadaan perut saya membuat kami tak bisa menghabiskan banyak waktu di sana untuk bercerita banyak hal yang selama ini masih tertunda seiring berkurangnya intensitas pertemuan kami. Sungguh sangat disayangkan!!

Setibanya di rumah, saya dan seluruh penghuni rumah pun segera melakukan banyak hal untuk mengurangi rasa mual itu. Diantaranya : memakai berbagai macam minyak kayu putih, meminum segelas susu hangat, segelas teh panasss, mandi dengan air hangat, dll. Namun, rasa itu tak juga pergi. Bahkan, sampai tengah malam rasa itu masih ada. Fortunately, setelah saya memutuskan untuk meminum vitamin, segera tidur, dan tak mengacuhkan keadaan perut saya, rasa mual itu segera pergi. Dan keesokan paginya, saya pun kembali segar dan fit, dan siap melaksanakan aktivitas hari ini, Analisa Sosial bersama kelompok Kristen Nygaard. Smangad!!


[Wah, melihat betapa panjangnya posting saya ini, rasanya posting menggunakan bahasa Indonesia bukan merupakan pilihan yang tepat,,,(sori ya klo teman2 jadi capek bacanya…. ^^’) ]

A Dream Comes True

I've watched the Ten2Five live performance already!! You know I’ve waited this moment since I was in Senior High School. And I really want to see their great performance. I’ve waited for a long time, then I’m really happy now. One of my dreams has come true.

They perform their live concert in Dempo Fair 2008. It’s like an annual school agenda, where the students can perform any art performance, such as dance, sing, fashion show, drama, etc. In this case, it was held by St. Albert Senior High School, Malang or we usually call it as “SMA Dempo”. And they invite Ten2Five as their guest star there.

And I really want to say thank you for anyone who has helped me to live that dream. Thank you for all ^^

For the one who stands beside me at that time, I just wanna dedicated one of Ten2Five songs for U, and the songs called "Love is You...."

Should I feel guilty??

(Thursday, 31 Okt 2008)

Today, I really felt the consequences of my bad time management. I realize that for about this two weeks, I’ve caught in a bad-time-management condition. Going to bed late, woke up late, missed the bus, and some unusual things happened. It’s not because of spending too much time in front of TV (I even can’t understand when my friends were talking about film or anything they watched in television because the TV in my living room almost never be turned on, except when the news, Islamic speech, or political debate are intresting enough to be watched by my mom), play games, take a walk, go shopping, or another pleasure. I even missed reading the newspaper in this two days. Arrived at home, then I always read the newspaper in the living room, But since the day before yesterday, I haven’t read the newspaper, maybe tonight I’ll read those three.

Then, every night I used to do my assignment and study for tomorrow’s lesson. But it can’t be done well since I was caught in this bad-time-management condition. But now I realized, all I have to do is fighting. Fight against my own self. I have to get it all back, my good-time management of course. And, I’ll try to do the things greater than before.

Next Monday, I’ll have big quiz of Algorithm and Programming part II. I’m quite scared and nervous whenever I think about that. I haven’t do any exercise like what I used to do. I haven’t understand some new syntax and source code. I just understand the concept from what my teacher had taught, but I even don’t have time to try it. And the shocking news is, the test will be divided into two kinds, one for the student who decide to focus in Information System, and one for those who choose Software Engineering. And in 1st semester, I’ve decided to chose the last one. It means that I’ll get higher level of difficulties. And the only thing I have to do in this weekend (Saturday and Sunday, beside watch Ten2Five performance, of course) is spending my day in front of the computer, thinking, coding, compiling…. and heal the time-management-condition inside myself.

…and I really need ur help. Please send me Ur prayer. Send me any prayer about that. I hope I can pull it through and survive in this quite difficult situation. Thank you, Friends…=)

Anger, Wise, and Smile…

Today, I got a precious lesson. Something strange has happened on me. How strange it was? I think it’s so strange, because I can count by my one-hand’s fingers, how many times the moment like that has happened on me. Yes, really…and it makes me feel different.

This afternoon, my lecturer, Mr. Rudi, was angry to me,,,what? really? yes, he became angry to me. You know why? it’s because I do something. You know what I’ve done? I was making some noise at the class, I laugh loudly because of my friend’s activity. I laugh at it. At that time, the class was quite noisy, but my laugh made it clear. Making my teacher angry is really not my habit. It made my lecturer thought that I was the one who cause noise in the class. From what he said, I think, he thought that I let his explanation just flying around my head or thought that I do not want to get his explanation. Oh, Sir… I never meant to do those things to you. Really,,, I luv study, I like ur subject, I like the way you teach, I’m proud to be your student. I never meant to do those things to you, Sir.

When he say that he is disappointed, and show his anger. I feel something different in myself. Something that I haven’t felt for a long time. Something strange inside my soul. I just think,,”Oh,I must be so stupid. How can I make him angry. I have to do something...” then, my mind was spinning round and round... makes me remember the time about a years ago, you can read it at “Antara Profesor, Rektor, dan Humbleness”. Maybe, if I haven’t got it before, I’ll do something crazy. But, at that time, I just want to go to his office to apologize that mistake.

Then, after class,,Rara accompanied me to go to the lecturer’s office. But,before decide to go to Mr. Rudi’s office, the first one whose face ran across my mind was Mr. Romy. Yes, Mr. Romy Budhi Widodo S.T., M.T. (a.k.a Pak Romy) is my mentor in Kristen Nygaard group. Together with Ms. Liani Stelladewinata (Ce Ella), they will be our guide, consultant, sharing partner, etc until we’re ready to face the real world. Mr. Romy is a very nice, patient, and helpful person. His attitude and behavior is quite same with my daddy. Have a mentor like him, makes me almost feel like I have another dad at campus.

Entered Mr. Romy’s room, I told him what has happened. His words let myself calm down, better than before. He told me that it wasn’t really matter for Mr. Rudy. He ask me not to think about it too deeply. He told me that Mr. Rudy is a nice and wise person, and he must not happy to let me down But, I still can’t stop blaming myself… Then, Mr. Romy agree that I’d go to Mr. Rudy’s affice to make an apology.

When I was leaving Mr Romy’s office, I met Mr. Rudy at the door. Then, Mr. Romy call me back, and he says to Mr Rudi..

“Mr. Rudi, Mutiara want to say something to you…”

(with nothing-happened-face) “Oh, yes…just say it…”

“Mr…I’m so sorry for the mistakes I’ve made this afternoon. I never meant to do it. I’m really sorry?”

(in surprised face)“…oh, what? oh, please…don’t think about it. It wasn’t any matter”

“….I’m really sorry, I won’t do it again” (with tears almost running down)

“oh, please… never mind. Just let it go. I’m so sorry that I’ve let u down. If I know this before, I won’t do it to you… so, please..don’t be sad”

“thank you, Sir..”

then I ask for permittion to go out of Mr. Romy’s office. But, I still think about that. Wipe my-almost-running-down-tears, Rara and I stand at the corner of lecturer’s office corridor. Smooth seas do not meke skillful sailor, right? and I’m really thanks for what Allah has given to me.

Then, when I have to do an interview test, explain algorithm to some new students, stand to wait for tha rain, I didn’t feel blue like what I’ve felt before. Then, I share this story with some close friends and also some partners in KBI community, I want to show them a lesson. It’s a really precious lesson for me. I’m really proud to have the great lecturer here. I’m really glad to have wonderful people around me. Thank’s God for all you gave to me =)