19th Birthday

Kamis, 18 Desember 2008, sore hari sekitar pukul 16.40, setelah bel berbunyi, Luci, Tika, Vira, dan saya baru saja selesai menyicil tugas akhir Sistem Informasi dan chattingan di SAC. Setelah itu, mereka berencana pulang ke rumah masing-masing, sementara saya yang telah memiliki janji dengan Pak Teady semenjak siang tadi, segera pergi untuk menemui beliau di kantornya. Setelah sekitar 20 menit berbagi cerita dengan dosen Pembina akademik saya tersebut, saya segera turun ke Meeting Room untuk menemui Ekak dan adik-adik kami (Ona, Umy, Amanda, Reza, Devina, Anggi, dan Rahayu). Setelah itu, saya agak heran juga saat Ona mengajak saya pulang, padahal biasanya kami menghabiskan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas di sana hingga malam tiba. Tapi karena saya sangat mengantuk setelah semalaman begadang mengerjakan tugas SIA&K serta kebetulan tidak ada tugas untuk besok yang membutuhkan akses internet, saya segera mengiyakan ajakannya.

Setelah itu, saya dan Ona segera menuruni tangga menuju basement untuk menuju motornya Ona, dan tak lama kemudian………

“Qu Ni Sheng Er Kuai Le…. Qu Ni Sheng Er Kuai Le…...” (Happy B'day in Chinese Version)

terdengar seruan merdu dari suara-suara yang sangat akrab di telinga saya. Dan tak lama kemudian, nampaklah segerombolan anak-anak muda membawa sebuah birthday cake dengan lilin berangka 19 bertengger di atasnya. Dan, saya masih berdiri, terpana menatap mereka.

Hayu, Tika, Luci, Vira, Chun2, Mbak Mei, Winda, Arlingga, Bagoes, Yulius, Bang Jo…. Mereka semua memberikan suara indah dan senyum tulus kepada saya. Dan, saya masih terpana beberapa saat, sebelum akhirnya mendengar suara mereka yang bersahut-sahutan meminta saya untuk segera make a wish dan meniup lilin di atas taart yang sudah mereka sodorkan pada saya.



Setelah itu, tanpa saya sadari mereka mengiring saya ke halaman terbuka dengan alasan untuk berfoto bersama. Karena tak ingin melewatkan momen tersebut, saya pun segera mengikuti ajakan mereka untuk berfoto di taman. Tapi tak lama kemudian,,byuurrrrrr!!! siraman air berwarna coklat pekat dengan bau sangat tak sedap mengalir dari atas kepala saya…(huhu, narsis berbuah petaka…). Berulangkali saya berteriak lepas saat siraman air tersebut mengenai hampir semua permukaan tubuh saya.

Setelah sejenak berlarian mengejar teman-teman, akhirnya saya merasa tak tega pada mereka. Setelah merasa iba mendengar permintaan mereka untuk makan kue bersama, akhirnya saya memutuskan utnuk melakuka prosesi pemotongan tart bersama. Dan, akhirnya, Lemon Cake buatan Holland Bakery yang saya bagi menjadi enam belas potong kami habiskan bersama-sama, Hayu, Tika, Luci, Vira, Chun2, Mbak Mei, Winda, Arlingga, Bagoes, Yulius, Bang Jo, Ekak, Ona, Reza, Amanda, Dony, dan saya. Salah satu cake terlezat yang pernah saya makan, karena ada mereka di samping saya..(ehem2...)

Setelah menikmati cake tersebut bersama-sama, tiba-tiba Bagoes memberikan colekan krim pada wajah saya, dan saya segera mengejarnya. Dan teman-teman yang lain pun segera berlari juga menghindari saya. Tapi beberapa kali saya lengah, hingga Winda, Bang Jo, dan Bagoes berhasil beberapa kali mengoleskan krim di wajah saya. Bahkan, karena kelengahan saya saat mencejar teman-teman lain, Bagoes sempat berhasil mengoleskan segenggam penuh krim pada wajah saya. Dan, wajah saya pun tak ubahnya seperti monster yang berbau tak sedap dengan wajah badut karena menggunakan masker dari krim susu. Saat itu, sisi kiri basement yang terhubung dengan taman samping seolah penuh dengan teriakan dan derap langkah makhluk-makhluk yang mencoba menghindar dari kejaran monster.

Setelah sekitar 1 jam kami berkejaran, saya lihat mereka telah nampak lelah, dan akhirnya kami pun memutuskan untuk berdamai. Dan, kami segera membereskan daerah tersebut, membuang sampah-sampah yang kami tinggalkan, membersihkan sisa-sisa kekacauan yang telah kami buat. Dan, saya didampingi teman-teman segera menuju Rest Room untuk membersihkan diri saya dari cairan maut dan krim badut tersebut. Saya sempat terkejut melihat wajah saya di kaca, menyeramkan!! Akhirnya, saya pun segera membersihkan diri sejenak, kemudian berganti kaos dan jilbab yang telah dibawakan oleh Vira, serta jaket milik Winda.

Setelah itu, beberapa teman dan dosen yang mengetahui hal ini, sempat memberikan ucapan pada saya. Dan saya segera menginterogasi teman-teman mengenai kejadian tadi. Dari situ saya mendapatkan beberapa fakta, antara lain :

Cairan maut yang disiramkan ke tubuh saya tadi adalah gabungan sisa makanan dan minuman teman-teman. Cairan ini antara lain terdiri dari kuah garang asem (sumber bau utama), mayonnaise, sisa salad, kuah mie instan, kremesan ayam, sisa-sisa jus dan kopi, potongan lalapan, nasi dan sisa sambal, dll. Gosh, it seems disgusting, but I don’t mind…because I love them.

Cairan tersebut dibuat sejak kemarin siang, tepat pada saat hari ulang tahun saya. Sayangnya, kemarin saya tidak makan siang bersama mereka, karena pada saat itu saya baru saja berangkat dari rumah.

Mereka tidak melakukannya tepat di hari ulang tahun saya karena kemarin Mas Andik ada di kampus sebagai pemateri dalam Ma Chung Programming Discussion Forum, dan mereka mengaku tidak enak karena takut dimarahi Mas Andik.

Mereka sempat kebingungan saat saya bercerita pada Tika bahwa saya akan langsung pulang setelah rapat tim web siang itu, dan akhirnya dengan berbagai alasan Luci berhasil mengajak saya untuk mengerjakan tugas SI sore itu sehingga saya selesai di saat yang tepat.

Pada saat saya berada di ruangan Pak Teady, mereka berkoordinasi dengan Ona, Ekak, dan Reza, untuk mengatur strategi agar saya bisa segera turun ke basement.

Saya berhasil melompati pagar yang menghubungkan besement dengan taman

Winda sempat menabrak pohon pada saat berusaha lari menghindar dari saya

Arlingga sempat nyaris berhasil terkena olesan krim, sebelum akhirnya ia berlari saat saya sudah berjarak selangkah di sampingnya

Saya sempat terpingkal melihat Chun2 dan Tika sempat menari ala India dengan berpegangan pada pohon-pohon di taman

Bang Jo adalah pemegang rekor sebagai yg paling sering berhasil mengoleskan krim di wajah saya

Bagoes menerima potongan cake tersebut dari langsung dari Luci

Vira adalah yang sie dokumentasi utama dalam kegiatan ini

Hayu dan Mbak Mei sempat menghilang sebelum saya temukan sedang bersembunyi di balik barisan motor yang ada di basement tersebut

Yulius adalah pemegang rekor sebagai yang paling tenang namun penuh strategi dalam perlawanan

Ekak berpura-pura meminta pulsa walaupun saat itu hape saya sedang mati karena lowbat. Hal itu dilakukan untuk mengamankan hape saya dari siraman ramuan maut

Ona mengamankan laptop dan buku-buku saya dari ramuan maut dengan setengah memaksa menawarkan untuk membawakan tas saya

Pak Daniel Ginting yang saya rasa telah mengenal wajah saya, menjadi tidak mengenali wajah saya karena sedang tertutup oleh krim badut tersebut

Pak penjaga parkir sempat tertawa terpingkal-pingkal saat melihat Bagoes menampikkan segenggam krim ke wajah saya

Kemeja saya yang terkena ramuan tersebut harus dicuci sebanyak 4 kali sebelum dapat kembali seperti keadaan semula

Dan masih banyak lagi fakta-fakta menggelikan maupun mengharukan yang ada di balik kejadian itu.

Dari semua itu, ada satu hal yang tak ingin saya lewatkan. Hal itu adalah, saya sangat ingin berterima kasih pada teman-teman saya. Terima kasih atas segalanya. Segala yang telah kalian berikan kepada saya. Thankssss banget ya, Sizt and Bro… Luv U all…

Precious Things

22 Desember 2008

It has been three years since you hold my hand.


Remembering those moments, makes me speechless.

I may not be beside U everyday. I may ran out of tender words to say. One thing I know for sure, and U can rest assure.....my love is always yours.....

U know, when I’m with U, my heart beat faster and slower at the same time. I’ve found a piece of me in you. I was surrender in Ur arms. Your smile is my inspiration. Your words is my motivation.

We’ve come so far, won’t throw it away…

Thanks for all precious things that U gave to me. May Allah bless and guide us all...

:: The Sister ::

Pada posting kali ini, saya ingin sedikit berbagi informasi. Mengulas sisi lain dari salah satu orang terdekat dalam kehidupan saya. Dan kali ini, tiba giliran Adik Saya. Saatnya saya mengupas berbagai hal mengenai adik saya.


Namanya Intan. Kalau mau lengkap, Intan Aisyah. Sekarang dia duduk di kelas X, SMA Negeri 3 Malang. SMA Negeri 3 Malang adalah tempat penuh kenangan bagi saya. SMA yang dijuluki sebagai sekolah favorit nomor 1 se-Malang Raya ini memang benar-benar dahsyat….Lho, sudah..sudah, kok kita malah bahas tentang SMA saya sih (hwehehe). Back to topic please.

Adik saya ini lahir Jakarta, bulan Januari 1994. Saya ingat betul, saat dia lahir, saya masih duduk di bangku TK. Dan sepulang dari sekolah, saya dijemput langsung oleh papa untuk melihat mama adik saya di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Selatan. Melihat dia, naluri saya sebagai seorang kakak mulai terlihat. Dan mungkin karena pengaruh teman-teman sebaya juga, mulai saat itu saya segera meminta pada mama papa saya untuk memanggil saya dengan sebutan “Kakak”. Dan, sampai sekarang hal itu masih berlangsung. Bahkan saat ini, hampir sebagian besar keluarga besar saya lebih terbiasa memanggil saya dengan sebutan “Kakak” atau “Kak Tia”, instead of “Mbak” atau “Mbak Tia” sebagaimana budaya kami pada umumnya.



Singkat cerita, adik saya tumbuh sebagai seorang adik yang cukup bisa dibanggakan (apa iyhhaaa?). Dengan segala permasalahan hidup yang ia hadapi, ia mampu menuai begitu banyak prestasi yang membuat papa-mama bangga. Prestasi sekolahanya cukup bagus, masa SD yang ia habiskan di 3 sekolah berbeda (2 di Jakarta, 1 di Malang), kemudian dilanjutkan di SMP Negeri 3 Malang (the best one in this town, I think),,, dan saat ini sekolah yang ia impikan sejak lama sudah berhasil ia masuki. Sejak kecil, paling jago matematika, tapi akhir-akhir ini kelihatannya sedang jatuh cinta pada kimia. Cita-citanya, ingin kuliah kedokteran di UI, tapi juga sempat ingin kuliah IT, sempat juga ingin kuliah desain grafis. Asalkan semua dilakukan dengan niat dan sungguh-sungguh, mudah-mudahan bisa memberikan hasil yang terbaik. Kakak kan selalu mendukungmu (chieee….ehem2).

Selain prestasi di bidang akademis, ia juga memiliki beberapa prestasi lain. Setelah mengalami beberapa hal dalam masa-masa penempaan jiwa, ia mulai menemukan jati dirinya yang sebenarnya, jati diri seorang juara. Dan, hal itu mulai nampak nyata saat ia bisa membuktikan prestasi akademisnya, berhasil memasuki SMP favorit, mulai mewakili kota Malang dalam Kejurda catur se-Jawa Timur, beberapa kali menjuarai lomba modern dance, dan masih banyak lagi. Ia telah berhasil menjaga perpaduan keseimbangan antara berbagai hal dalam kehidupannya. Di SMA, meski baru beberapa bulan, ia berhasil menjadi anggota tim pengembang website (ICTeam). Ia juga telah ditunjuk sebagai panitia Bedhol Bhawikarsu serta menjadi salah satu pengurus OSIS.



Ia punya bakat seni yang cukup tinggi. Ia pandai dalam menari. Ia mampu menghasilkan banyak karya seni indah. Ia dipercaya sebagai penanggungjawab desain kalender SMANTi tahun 2009. Ia mahir menggunakan Photoshop, Adobe Premiere, Windows Movie Maker, dan software desain lain tanpa pernah ada yang mengajari. Ia hobi berfoto. Ia senang berkaca. Ia bisa me mix and match-kan outfit. Ia memiliki selera yang bagus dalam penampilan dan mode.

Tentang beberapa sifatnya. Ia anak yang manis. Ia cerdas. Ia penuh ambisi dan serius. Ia suka mengkritik. Ia suka membantu. Ia suka bekerja keras. Ia cukup produktif. Ia sangat rapi dan tertata. Ia sensitive. Ia kreatif. Ia bisa membuat orang lain bahagia. Ia seorang yang tenang. Ia setia kawan. Ia sedikit egois. Ia mampu menarik perhatian. Ia seorang yang setia. Ia sangat menyayangi kedua orangtuanya.



Makanan favoritnya adalah cumi-cumi. Minuman favoritnya adalah hmm…apa ya… klorofil maybe… Kalo ke Mall, bisa berjam-jam di toko aksesoris. Hobi banget nge-pump ato DDR-an. Ga suka diajak jalan kaki lama-lama. Ga suka pergi ke banyak tempat dalam satu hari. Ga suka bales SMS dari orang-orang gak dikenal. Ga suka sama orang-orang yang sok akrab. Ga suka bicara masalah sepele ato hal-hal yang gak penting saat ada banyak orang.

Ia punya banyak teman. Ia punya banyak kegiatan. Ia punya banyak penggemar, hehe. Ia punya kakak yg baik, haha. Ia pintar mengambil hati anak-anak kecil. Ia selalu mengerjakan tugas dengan begitu detail. Ia hidup dengan banyak aturan yang ia tetapkan sendiri. Ia patuh pada orangtua. Ia mudah dicintai. Ia tak suka memikirkan urusan asmara. Ia menjalani hidup dengan penuh semangat.



Ia adalah adik saya. Ia adalah putri dari mama dan papa saya. Ia adalah saudara kandung saya satu-satunya. Ia cukup sering membuat saya kesal. Namun ia juga sering membuat saya merindukan kehadirannya. Ia adalah salah satu pendorong saya. Ia mampu memotivasi saya. Ia mampu memberikan inspirasi bagi banyak orang. Ia dikelilingi banyak orang yang mencintainya. Saya kan selalu medukungnya. Saya kan selalu mendoakan yang terbaik untuknya.

Penyanderaan Tiga Gadis

Jumat, 12 Desember 2008, tiga orang mahasisiwi cantik berinisial Cty, Rr, Mtr ditemukan terkurung di dalam sebuah ruangan. Ruangan yang belakangan diketahui sebagai salah satu waiting room di sebuah universitas terkemuka di Indonesia ini memang begitu populer di berbagai kalangan. Sementara itu, ketiga gadis yang terkurung selama beberapa saat di ruangan tersebut nampak masih shock dan belum bisa memberikan keterangan mengenai kejadian yang sebenarnya. Namun demikian, berdasarkan hasil investigasi tim kami diketahui bahwa hal itu disebabkan oleh adanya serbuan paparazzi yang berubah wujud sebagai laron untuk melakukan penyamaran.

Adanya serbuan paparazzi laron tersebut tentunya sangat mengganggu aktivitas mahasiswi yang sedang begitu bersemangat mengerjakan tugas kuliahnya di dalam ruangan tersebut. Akhirnya, setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk mematikan lampu sorot sehingga paparazzi tidak dapat menemukan mereka. Namun, tak disangka hal itu justru membawa mereka ke awal petaka.

Karena melihat kondisi ruangan yang gelap, seorang petugas yang bertugas mengunci ruangan mengira bahwa ruangan tersebut sudah kosong dan kemudian segera menguncinya. Beberapa saat kemudian, saat salah satu dari gadis tersebut berniat memberikan kertas-kertas press release kepada paparazzi yang masih berada di sekitar ruangan tersebut, ia segera menyadari bahwa pintu besi berlapis kayu dan kaca yang menjadi satu-satunya jalan akses ruangan tersebut benar-benar telah terkunci.

Meskipun cukup panik, tapi mereka masih tetap melanjutkan pekerjaannya karena mereka percaya bahwa tak lama kemuadian, teman mereka yang berinisial Tk akan kembali ke ruangan tersebut dan mencarikan kunci untuk mereka. Namun, setelah Tk mengetahui keadaan mereka dan meminta kunci pada pasukan pengamanan yang berjaga diluar, ia justru membawa berita yang sangat mengejutkan bagi ketiga gadis tersebut.

Tk memberi tahu pada Cty,Rr, dan Mtr bahwa pasukan pengamanan tak memiliki kunci tersebut. Dari berita tersebut, timbul berbagai kecurigaan di benak ketiga gadis tersebut. Mereka mengira bahwa ini adalah salah satu strategi penculikan selebriti model baru, salah satu metode untuk menjatuhkan karier mereka, atau salah satu usaha paparazzi untuk bisa bertatap muka langsung dengan mereka, dan masih banyak lagi perkiraan-perkiraan yang timbul di benak ketiga gadis itu. Meskipun demikian, mereka masih bisa berpikir panjang atas bantuan Rms, programmer andal yang murah senyum asal India serta Hq, calon programmer andal yang menyamar sebagai calon dosen, yang sedang melakukan teleconference melalui jaringan bawah tanah dengan salah satu dari ketiga gadis tersebut.

Tak lama kemudian, berita tersebut segera menyebar di kalangan khalayak ramai. Dan jendela kaca yang mengelilingi ketiga gadis yang tersebut segera dipenuhi oleh masyarakat dari berbagai pelosok daerah. Bagaimana nasib ketiga gadis tersebut? Apakah motif di balik semua ini? Siapakah sosk yang berhasil menyelamatkan mereka? Kita lihat di episode investigasi yang akan datang.

(berita ini ditulis oleh Mtr, sesaat setelah ia terbebas dari ruangan tersebut)

Pesan moral : jangan pernah matikan lampu jika kunci ruangan kita sedang menggantung di luar, karena siapapun pasti mengira bahwa ruangan tersebut kosong, dan siapapun yang menguncinya tentu tak punya alasan kuat untuk bisa disalahkan.

Black and White

Kita tak pernah tahu isi hati seseorang. Sometimes, ada beberapa orang yang punya annoying behaviour atau berpenampilan layaknya seorang rascal, tapi sebenernya isi hatinya begitu baik, tulus, dan bersih. Tapi tak jarang juga kita menyadari bahwa ada orang yang terlihat begitu baik, ramah, ringan tangan, dan nampak dapat dipercaya, namun ternyata menyimpan sesuatu yang tak kita sangka dalam hatinya.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? karena banyak hal. Karena menusia memiliki begitu banyak keinginan. Karena manusia tak pernah puas dengan apa yang telah didapatkan. Karena banyak hal. Karena hal ini. Karena hal itu. Dengan alasan ini. Dengan alasan itu. Dengan berbagai alasan.

Dan, saya baru saja menyadari sesuatu yang tak boleh saya biarkan. Saya menyadari bahwa hati tak hanya bisa dikategorikan atas hitam atau putih. Ada begitu banyak warna-warna di dalamnya. Meskipun demikian, saya tak bisa membiarkan hal-hal itu merugikan banyak orang. Saya bisa saja mengatakan bahwa saya bukan seorang berhati hitam, atau putih. Tapi apa anda tahu kebenaran atas pernyataan tersebut?

[Semoga refleksi di atas bisa memberi manfaat bagi anda, meski tak banyak. It based on real true story. Tapi untuk kali ini, saya belum bisa menjelaskannya secara langsung, karena memang I have to keep my integrity. Next time, jika saatnya sudah tepat, saya akan berbagi pada Anda. Luv U all...]

Chaos Pasti Berlalu

Wuih, lama banget gag nulis blog. Saya jadi merasa bersalah. Tapi mau gimana lagi. Keadaannya memang belum memungkinkan. Di minggu-minggu seperti ini, keinginan yang sering terbesit dalam pikiran saya adalah…”Oh….I’d like to stop the clock, make time stand still”.

I think, kekacauan (a.k.a chaos) yang terjadi di minggu-minggu ini TIDAK HANYA disebabkan oleh banyaknya kuis besar (Logika Digital, Algoritma, Etika Profesi, dan Bahasa Tionghoa), tugas kelompok laporan algoritma, tugas desain sistem kasir penjualan, tugas DFD n’ system flowchart, tugas proyek Java, modul praktikum Struktur Data, perombakan desain website kampus, tugas menyalin dialog menggunakan Hanzi, pembuatan laporan analisa sosial, pencarian data untuk website, revisi proposal Machung.pdf, pembuatan artikel untuk MCJC, serta yang utama revisi dummy book yang menanti, TAPI JUGA disebabkan oleh hal lain yang sulit untuk saya definisikan saat ini.

Minggu ini saya seperti seorang yang ling-lung, seorang yang lupa ingatan, seorang yang kehilangan kesadaran, seorang yang berada di luar alam bawah sadar. Ada begitu banyak chaos yang terjadi pada diri saya di minggu ini, akibat dari terpecahnya pikiran saya diantaranya pada hal-hal yang saya sebutkan di atas. Melalui posting ini, saya ingin berbagi beberapa chaos tersebut pada anda agar anda tak mengalaminya. Adapun hal itu antara lain:

Pertama, I got quite bad marks for some big quizzes in this week. Yang paling membuat saya menyesal adalah kuis besar untuk mata kuliah Alpro II. Kuis diadakan Rabu kemarin, dimana malamnya saya tidur jam setengah empat pagi dan bangun jam setengah enam. Saat berangkat ke kampus, ada suatu pikiran yang memaksa saya untuk percaya bahwa saya tidak bisa mengerjakan kuis alpro hari ini dengan baik. Suatu pikiran yang sangat jarang saya temui sedang singgah di kepala saya. Guess what? that’s right. Ya, saya benar-benar tidak bisa berpikir jernih di kuis kali ini. Saya memilih logika berpikir yang sangat aneh. Akibatnya, saya tidak bisa menyelesaikan soal tersebut sesuai waktu yang diberikan. Dan, believe it or not, sorenya, saat saya mencoba-coba mengerjakan soal tersebut, saya bisa menyelesaikannya dalam sepertiga waktu yang saya gunakan untuk berpikir siang tadi. Gosh, I can’t stop blaming myself. It’s about the law of attraction (maybe…) and something in my mind.

Kedua, saya mengambil beberapa keputusan yang tidak tepat. This week, I make some bad decision. Next time, saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang hal ini.

Ketiga, saya merampas banyak waktu istirahat yang dibutuhkan oleh tubuh saya. Beberapa hari dalam minggu ini, saya hanya tidur sekitar dua sampai tiga jam. Bahkan di hari Kamis malam, saya menghabiskan malam saya sepenuhnya di warnet bersama laptop saya untuk mengerjakan salah satu tugas yang tidak ingin saya kerjakan di kampus. Beberapa teman sempat terheran-heran dan menasehati saya untuk tidak melakukannya. Tapi, saya dalam keadaan terdesak, dan Alhamdulillah, saya masih bisa menikmatinya. Itulah sebabnya saat ada sedikit waktu luang, saya memilih untuk tidur, dimana saja, termasuk di sofa meeting room dan di kost-an nya Tika, hehe.

Keempat, saya makan tidak teratur. Akhir-akhir ini, saya makan dengan tidak teratur. Sarapan pagi hanya saya habiskan setengah porsi, makan siang terkadang saya lewatkan, makan malam seringkali tak saya acuhkan meskipun Mama sudah meletakkannya di atas meja belajar. Untungnya, saya dikelilingi orang-orang baik di sekitar saya, yang selalu mengingatkan dan menasehati dengan tulus. Makasi ya, semua…=) Saya tak ingin lagi melewatkan makan pagi saya karena saya tak ingin otak saya kehilangan tenaga untuk menyerap ilmu hari ini. Saya tak ingin lagi melewatkan makan siang saya karena saya tak ingin kehilangan kesempatan untuk berkumpul bersama teman-teman dan berbagi cerita hari itu. Saya tak ingin lagi melewatkan makan malam karena saya tak ingin mengecewakan siapa pun yang telah mencintai saya dengan tulus (dalem ya…). Saya jadi teringat tentang Kisah Sebutir Nasi yang diceritakan oleh Pak Romy, mentor saya, tentang betapa sulitnya usaha dan jerih payah orang-orang di sana untuk menghadirkan sebutir nasi di atas piring kita. Overall, saya sangat bersyukur masih diberi rizki dan kesempatan untuk menikmati makanan saya.

[Ini ada foto teman-teman dan saya, sedang bersama Pak Romy(tengah), mentor yang memberikan banyak pelajaran termasuk tentang Kisah Sebutir Nasi tersebut]

Kelima, saya seringkali tidak mendapatkan poin dari suatu pembicaraan. Misalnya, adik saya bertanya dimana saya meletakkan handphone-nya dan saya jawab di bawah meja, karena saya pikir dia bertanya mengenai sandal kamarnya yang baru saja saya pinjam. Misalnya lagi, kemarin Ona bertanya apa saya pernah ke Bali, dan saya jawab belum, karena yang ada di pikiran saya saat itu adalah Paris, bukan Bali. Misalnya lagi, saat teman India saya, Ramesh, bertanya apakah kota Malang dekat dengan Singapore, saya jawab iya, karena saya tidak memahami pertanyaanya dengan baik.

Keenam, saya meninggalkan beberapa barang di suatu tempat. Misalnya, handphone saya tinggal di karpet Musholla, map dan dokumen penting saya tinggal di atas meja komputer lab Ole Johan Dahl, helm saya tinggal di meja dapur, dan masih banyak lagi. Fortunately, again, I’m surrounded by angel-hearted-people, thanks God.

Ketujuh, beberapa kali saya salah mengirim SMS. SMS yang saya tujukan ke teman saya, Intan, saya kirim ke adik saya yang namanya juga Intan. SMS ke Mas Andik yang harusnya sudah saya kirim sejak pagi, ternyata masih tersimpan di Draft hingga malam. SMSnya Meida yang mengabarkan bahwa ia sudah tiba di Bali, saya buka di luar kesadaran ketika masih tidur pagi-pagi, sehingga malamnya saya mengirim SMS yang menanyakan apakah dia sudah tiba di Bali. Dan, yang paling parah adalah saat saya dan Haqqi sedang SMSan untuk membicarakan kado yang akan kami berikan pada teman kami, Arlingga, yang akan berulang tahun. Saya malah mengirim salah satunya pada Arlingga, the one who will get the present, hahahaha. Keboodohan besar! (Sori ya, Rek…aq mengacaukan…><).

Kedelapan, saya tidak bisa menyelesaikan beberapa tugas saya dengan baik.
Let me say, tugas kelompok Alpro belum bisa kami selesaikan dengan sempurna maskipun sudah ada perpanjangan waktu dua hari, belum selesainya revisi yang menjadi salah satu tugas utama saya minggu ini membuat saya meminta sedikit perpanjangan waktu pada pak Windra, penyusunan menu untuk navigasi website Universitas Ma Chung tidak bisa kami sempurnakan minggu ini, dan masih ada beberapa lagi yang membuat saya kecewa.

Tapi, saya berjanji, kekacauan-kecauan tersebut hanya akan terjadi di minggu ini. Minggu depan (mulai besok), saya akan berusaha keras untuk me-manage waktu dan pikiran saya dengan baik sehingga segalanya bisa berjalan teratur sebagaimana sediakala. Mohon doanya ya. Luv U all… =)